Cantik dan cerdas.
Nilai karakter itulah yang paling pas tersemat dalam sosok Najwa Shihab, yang
dikenal sebagai pemandu dalam acara Mata Najwa di Metro TV. Oleh karena itu,
sangat tepat jika kemudian ia terpilih sebagai Duta Baca Indonesia untuk
periode 2016 – 2021. Gelar tersebut diberikan oleh Perpustakaan Nasional pada
Maret 2016 lalu, setelah melalui seleksi dari dewan juri dan polling dari
masyarakat. Duta Baca
Indonesia bertugas selama lima tahun untuk mengkampanyekan dan menjadi panutan
gerakan nasional gemar membaca di Indonesia.
Kepala
Perpustakaan Nasional, Sri Sularsih berharap, Najwa Shihab bisa menjadi
panutan, idola, dan menginspirasi masyarakat untuk giat membaca. “Sebagai Duta
Baca, Najwa diharapkan dapat menjadi motivator nasional untuk meningkatkan
minat baca masyarakat serta memperkuat kegiatan Perpustakaan Nasional dalam
mengkampanyekan Gerakan Nasional Gemar Membaca,” ujar Sri Sularsih dalam
penandatanganan nota kesepahaman dengan Najwa Shihab di Perpustakaan Nasional.
Najwa merasa bahagia setelah dipilih menjadi Duta Baca Indonesia. Wanita
kelahiran Makassar, 16 September 1977 ini adalah seorang pencinta buku. Sejak
kecil, dirinya dikenalkan buku oleh orang tua. Bahkan, keluarganya memiliki
perpustakaan mini yang disewakan. Hal inilah yang membuat Najwa memperlakukan
buku bak sahabat. “Saya beruntung karena dituntun mencintai buku sejak kecil. Rumah
saya penuh dengan buku. Keluar rumah pun mencari buku,” tutur wanita yang
mengusung slogan “Buku adalah Sebaik-baiknya Sahabat”.
Namun demikian, ia juga mengungkap perasaan khawatirnya saat mengetahui
bahwa angka minat baca di Indonesia masih sangat rendah dan jauh tertinggal
dibanding negara lain. “Menurut data OECD (Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi)
budaya membaca bangsa Indonesia berada di peringkat terendah di antara 50
negara Asia. Dan data UNESCO (Organisasi PBB untuk Pendidikan, Keilmuan, dan
Kebudayaan) soal siswa SMA menyebutkan sejumlah negara mewajibkan siswa mereka
membaca buku sastra, kecuali di Indonesia,” jelasnya usai dinobatkan sebagai
Duta Baca Indonesia.
Walau berat, Najwa meyakini ada satu rahasia untuk meningkatkan minat baca
di masyarakat. Menurutnya, anak-anak sejak kecil perlu ditanamkan minat dan
budaya baca. “Cuma perlu satu buku untuk membuat orang jatuh cinta pada
kebiasaan membaca. Dan ini artinya, saya bisa menjadi mak comblang untuk cinta
pertama bagi banyak orang. Dan rasanya tidak ada tugas begitu menyenangkan
selain menjadi mak comblang bagi cinta pertama,” katanya.
Tapi Najwa juga menekankan bahwa upaya untuk menumbuhkan minat baca tak boleh hanya dibebankan pada
Pemerintah semata, namun juga harus dimulai dari kesadaran sendiri. Keluarga,
sekolah, dan lingkungan juga berperan untuk mendukung minat baca. "Kalau
dari sekolah sudah diterapkan Kementerian Pendidikan dan Budaya untuk 15 menit
membaca sebelum jam pelajaran dimulai. Sedangkan untuk di lingkungan masyarakat
sudah ada komunitas-komunitas yang mendorong masyarakat untuk membaca,”
katanya. Ia sangat berharap bahwa Indonesia di masa mendatang memiliki budaya
literasi yang jauh lebih baik. ***
DARI BERBAGAI SUMBER
No comments:
Post a Comment