Kabupaten Biak – Numfor : Provinsi Papua Cermat Mengangkat Guru untuk Wilayah 3T


Dibanding wilayah-wilayah lain di Pulau Papua, Kabupaten Biak – Numfor merupakan salah satu kabupaten yang boleh dikatakan lebih maju dan terbuka dikarenakan wilayahnya merupakan wilayah transit, sehingga arus informasi, pengetahuan, maupun perkembangan lainnya terserap lebih cepat. Kendati demikian, menurut  Drs. Petrus Havurubun, MM., Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Biak – Numfor, Kabupaten Biak – Numfor pun masih memiliki kendala di wilayah-wilayah terpencil.

Kabupaten yang terletak di sebelah utara pulau Papua, berbatasan langsung dengan samudera Pasifik, dan memiliki luas wilayah 21.572 km² (terdiri dari 3.130 km²  wilayah daratan dan 18.442 km² wilayah lautan, memiliki banyak titik-titik wilayah yang terkategori sebagai daerah terpencil. Sejauh ini, terdapat 167 SD, 52 SMP, 18 SMA, dan 8 SMK di seluruh Kabupaten Biak – Numfor, dengan jumlah guru sekitar 1500 orang. Tentu kebutuhan guru masih cukup tinggi, baik itu guru kelas maupun guru mata pelajaran, sehingga hal ini kerap menjadi masalah dalam kelancaran proses pendidikan.

Drs. Petrus Havurubun, M.M.
“Di Biak – Numfor, banyak guru yang masih belum S-1, yakni sekitar 60%. Rata-rata mereka masih lulusan D-2 PGSD. Selain itu, setiap tahun tingkat pensiunnya tinggi, sedangkan yang masuk sangat kurang, malah tidak ada, dikarenakan syarat dari pemerintah yang mengharuskan guru berpendidikan minimal S-1,” kata Peter, sapaan akrab Petrus Havurubun. Ia pun bercerita bahwa sebelumnya di Kabupaten Biak Numfor pernah mengalami sistem penerimaan guru yang salah sasaran. “Guru yang kami tidak butuh malah diangkat. Oleh karena itu, kami berharap tahun 2015 ini ada sinkronisasi, sehingga yang diangkat benar-benar guru yang kami butuhkan. Itu akan sedikit membantu terutama kekurangan di tingkat pendidikan dasar,” tukas pria yang lahir di Boven digul, 3 September 1958 ini.

Tahun 2015 ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Biak – Numfor ini berencana untuk merevitalisasi berbagai hal. Salah satu terobosan yang dilakukan adalah dengan mengangkat guru kontrak, yang menggunakan dana APBD. “Kebutuhan guru harus kita hitung betul. Kita berencana mengangkat 260 guru kontrak daerah,” ujarnya. Selain itu, menurut Peter, revitalisasi peran kepala sekolah juga sangat diperlukan. “Sejauh ini, dari kajian sementara, banyak sekolah tidak jalan karena lembaganya lemah. Lembaga lemah karena kepala sekolahnya sebagai manajer tidak mampu. Sejak 10 tahun terakhir ini tidak ada penguatan, ataupun training kepala sekolah. Sehingga yang ada adalah guru yang diangkat jadi kepala sekolah meski tidak memiliki kemampuan manajerial. Kita harap akan ada perubahan sesegera mungkin. Lembaganya kita kuatkan, guru-gurunya pun harus memenuhi standar,” tutur pria yang bertugas di kantor Dinas Pendidikan Biak – Numfor sejak tahun 2007 ini.

Untuk implementasi Kurikulum 2013, ada 6 sekolah yang melanjutkan K-13 ini. Antara lain  2 SD, 2 SMP, 1 SMA dan 1 SMK. Sedangkan sekolah lainnya kembali ke kurikulum KTSP. Namun Peter mengaku bahwa sebenarnya  sebagian besar sekolah lebih menginginkan K-13, dikarenakan dari segi kontennya bagus, sesuai dengan prinsip MBS. Bahkan menurut Peter, Ada 6 sekolah lainnya yang mengusulkan untuk tetap melanjutkan K13.

Sedangkan untuk persiapan Ujian Nasional 2015 ini, Kabupaten Biak – Numfor sudah masuk dalam jaringan ujian online. “Di Provinsi Papua, ada 3 kabupaten yang masuk dalam jaringan ujian online, termasuk Biak. Dua sekolah sudah diverifikasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tenaga-tenaganya pun sudah ditraining. Sedangkan sekolah lainnya masih ujian manual,” terang ayah 5 anak ini.

Ditemui saat menghadiri Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta mewakili Kepala Dinasnya, Lot Yensenem, S.E., M.Si yang berhalangan hadir, Peter berharap baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah senantiasa bersinergi dalam mengemban misi mengembangkan dan memajukan Kabupaten Biak – Numfor. ***


Ditulis tahun : 2014
Diterbitkan di Majalah Guru (kemendikbud)


No comments:

Post a Comment