Sebagai sebuah kabupaten yang
dekat dengan ibukota, Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki visi menjadi
kabupaten termaju se-Indonesia. Demi mencapai visi tersebut, misi yang
dilakukan antara lain meningkatkan kesalehan sosial dan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan daya saing ekonomi masyarakat dan
pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata, meningkatkan integrasi, koneksitas, kualitas
dan kuantitas infrastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan, meningkatkan aksesibilitas dan kualitas
penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan,dan meningkatkan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka
tatakelola pemerintahan yang baik.
Langkah yang diambil Pemerintah
Kabupaten Bogor dalam mewujudkan misi meningkatkan
aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan adalah dengan menyediakan layanan pendidikan
yang merata dan terjangkau, serta meningkatkan profesionalitas dan
akuntabilitas penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan.
Dalam menyediakan layanan pendidikan yang merata dan terjangkau,
Pemerintah Kabupaten Bogor berupaya untuk menyediakan layanan pendidikan anak
usia dini yang terjangkau. Sasarannya adalah meningkatnya perluasan akses dan
pemerataan PAUD yang berkualitas. Selain itu juga berupaya memberikan jaminan
kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar maupun pendidikan menengah yang
merata dan berkualitas. Demikian pula dengan tersedianya layanan pendidikan
nonformal, kesetaraan, dan keaksaraan fungsional bagi warga yang tidak
terjaring pendidikan formal.
Misi lain yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor adalah
meningkatkan kapasitas dan profesionalitas SDM kependidikan. Sasarannya adalah
terpenuhinya jumlah, kualifikasi, dan kompetensi guru sesuai SPM dalam rangka
memenuhi standar nasional pendidikan pada semua jenjang. Selain itu juga
meningkatkan kapasitas kelembagaan dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi
administrasi dan manajemen organisasi kependidikan, sehingga terwujud tata
kelola kelembagaan yang efektif an akuntabel dalam rangka optimalisasi fungsi
layanan publik dinas pendidikan.
Dengan luas wilayah sekitar 298.838.304 ha, Kabupaten Bogor memiliki
jumlah penduduk sebanyak kurang lebih 5.077.210 jiwa (berdasarkan proyeksi survey penduduk
tahun 2010 untuk tahun 2012). Indeks pendidikan Kabupaten Bogor adalah sebesar
82,71. Ada sebanyak 4.956 sekolah yang tersebar di Kabupaten Bogor; Taman
Kanak-kanak (TK) sebanyak 613 buah, PAUD-PNF sebanyak 1.542 buah, Sekolah Dasar
(SD) sebanyak 1.740 buah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 609 buah,
Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 162 buah, dan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) sebanyak 290 buah.
Sedangkan jumlah guru kesemuanya, baik PNS maupun non-PNS, adalah
sebanyak 37.881 orang; TK sebanyak 1.576 orang, PAUD-PNF sebanyak 6.220 orang,
SD sebanyak 18.928 orang, SMP sebanyak 6.556 orang, SMA sebanyak 2.018 orang,
dan SMK sebanyak 2.583 orang. Kendati demikian, jumlah seluruh guru yang
tersertifikasi adalah sebanyak 13.481 orang, sedangkan yang belum
tersertifikasi sebanyak 18.180 orang.
Pada tahun 2013, Anggaran Penerimaan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah
Kabupaten Bogor menyisihkan sebanyak 28 persen untuk pendidikan. Total belanja
pada tahun 2013 adalah sebanyak 92,85%, atau sebesar Rp1.709.686.647.000.
Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas sesuai dengan visi dan misi,
Pemerintah Kabupaten Bogor telah menerapkan program BERMUTU sejak tahun 2009.
Selama ini, Indonesia sudah melakukan banyak upaya untuk memperluas akses. Oleh
karena itu, kini saatnya berfokus pada mutu. Selain itu, BERMUTU merupakan
pendekatan yang komprehensif untuk menjawab persoalan yang menyangkut mutu
pendidikan dan mengembangkan kemampuan profesional guru. Di Kabupaten Bogor
sendiri terdapat sebanyak 345 kelompok kerja, yang terdiri dari KKG, MGMP,
KKKS, MKKS, KKPS, FKKG, FMGMP, FMKKS, dan FKKKS.
Pada tahun 2014, besaran dana pendamping untuk fasilitasi Program BERMUTU
Disdik Kabupaten Bogor adalah sebesar Rp.4.218.161.390, yang dimanfaatkan untuk kegiatan BERMUTU lanjutan bagi 243 KKG dan dan
27 kelompok MGMP, dana sosialisasi 540 orang, bantuan uang saku untuk KKG dan
MGMP, bantuan mamin untuk KKG dan MGMP, serta lomba gugus BERMUTU se-kabupaten
sebanyak tiga tahap sampai dengan tingkat provinsi.
Program
BERMUTU di jenjang SMA dan SMK pada tahun 2014 mendapatkan bantuan dana dari APBD sebesar Rp. 2.500.000.000,00 dan dilaksanakan dengan melibatkan penatar
tingkat nasional (NCT) dan penatar tingkat provinsi
(PCT). Pesertanya antara lain, SMA yang
terdiri dari 15 kelompok MGMP,
dan SMK yang terdiri
dari 12 kelompok MGMP,
sehingga totalnya adalah 27
kelompok MGMP. Penggunaan
dana Program BERMUTU tersebut antara lain untuk pelatihan District Core Team (DCT) ,
pemandu, dan penyusun bahan ajar, serta untuk bantuan honor pengurus, ATK, dan
mamin.
Program
BERMUTU terbukti memberikan hasil positif bagi Kabupaten Bogor. Sebanyak 9.133
orang guru yang mengikuti program BERMUTU telah memperoleh sertifikasi. Kenaikan
rata-rata kelulusan Ujian Nasional (UN) pun mencapai 99,3%. Sementara itu, rata-rata
nilai UN SD naik dari 6,93 menjadi 7,52 selama Program BERMUTU. Juara
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tingkat nasional sebanyak 3 orang, sedangkan 2
orang pengawas memperoleh prestasi tingkat nasional. Hal positif lainnya adalah
meningkatnya persentase kualifikasi akademik melalui PPKHB (Pengakuan
Pengalaman Kerja Hasil Belajar), yakni dari 10.060 orang guru SD dan SMP telah
memiliki kualifikasi S1 sebanyak 7.230 orang (72%),adanya peningkatan guru yang
telah memiliki kualifikasi S2 sebanyak 49 orang (SD sebanyak 15 orang dan SMP
sebanyak 34 orang), serta meningkatnya Penerapan PAIKEM (Pembelajaran, Aktif,
Inovatif, Kreatif,Efektif dan Menyenangkan) dan penerapan CTL (Contextual Teaching and Learning).
Disiplin
guru pun meningkat dengan indikator menurunnya angka kemangkiran dari 9,3%
menjadi 3,2%. Sedangkan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) sebanyak 123 guru SD
dan 7 guru SMP terlaksana dengan baik. Promosi guru menjadi kepala sekolah pun mayoritas
berasal dari KKG/MGMP BERMUTU. Kinerja kepala sekolah menjadi lebih meningkat,
pun dengan kualitas dan kuantitas supervisi akademik dan manajerial yang
dilakukan oleh kepala sekolah. ***
Ditulis tahun : 2014
Diterbitkan di Majalah BERMUTU (Kemendikbud)
No comments:
Post a Comment