Di bawah kepemimpinan David
Babiboe Akib, pemerintah kabupaten Gorontalo memiliki visi mewujudkan Kabupaten
Gorontalo yang cerdas, sehat, kreatif, dan berwawasan lingkungan menuju
masyarakat yang sejahtera dan mandiri. Demi mewujudkan visi tersebut, misi yang
dilakukan antara lain mewujudkan
Kabupaten Gorontalo yang cerdas, sehat dan kreatif, mewujudkan Kabupaten Gorontalo yang berwawasan lingkungan, dan memantapkan pembangunan Kabupaten Gorontalo yang sejahtera dan mandiri.
Salah satu yang menjadi prioritas Kabupaten Gorontalo adalah memajukan
sektor pendidikan. Sejauh ini, jumlah lembaga pendidikan formal di Kabupaten
Gorontalo adalah sebanyak 658 buah, yang terdiri dan TK, SD, SMP, SMA, dan SMK.
Demi mewujudkan tujuan pendidikan yang bermutu, maka Pemerintah Kabupaten
Gorontalo pun menerapkan Program BERMUTU, yang didukung oleh pemerintah pusat. Proyeksi
utama Program BERMUTU terutama adalah jenjang SD dan SMP.
Dukungan pendidikan Pemerintah Kabupaten Gorontalo antara lain adalah
dengan menganggarkan sebanyak 37 persen (tahun 2013) APBD untuk sektor
pendidikan. Sedangkan prosentase dana sharing APBD untuk Program BERMUTU adalah
sebesar 52,26 persen. Sejak periode tahun 2009/2010 hingga 2012/2013, Dana
Bantuan Langsung (DBL) yang telah dikucurkan pemerintah adalah sebesar Rp.8.320.900.000.
Dengan DBL, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan KKKG ataupun MGMP dapat
melaksanakan kegiatan pelatihan untuk KKG dan MGMP Reguler dan kegiatan
pelatihan untuk KKG dan MGMP terpencil.
Untuk menganalisa pencapaian Project Development Objective (PDO) atas
keberhasilan BERMUTU, digunakan enam indikator, antara lain meningkatnya jumlah
guru yang berkualifikasi S-1/D-IV, meningkatnya jumlah guru yang menggunakan
metode PAIKEM, tumbuhnya kecenderungan guru untuk meningkatkan mutu layanan
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa dalam pengembangan diri
untuk pencapaian standar kelulusan, dan terbangunnya komitmen pada guru untuk
bertukar pengalaman dan umpan balik dalam mengentaskan permasalahan yang
dihadapi.
Indikator lainnya adalah menurunnya tingkat
kemangkiran guru,dimana pada tahun 2013, tingkat kemangkiran guru di Kabupaten
Gorontalo hanya sebesar 0,03 persen. Indikator selanjutnya adalah jumlah guru
yang mengikuti program Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar (PPKHB),
dimana pada tahun 2013, ada sebanyak 31 guru SD yang mengikuti program PPKHB.
Jumlah guru pemula yang mengikuti program Induksi Guru Pemula (PIPG) pun
mengalami peningkatan. PIGP di Kabupaten Gorontalo telah dilaksanakan sejak
tahun 2010 dan telah melahirkan Perbub No. 68 Tahun 2010 tentang Program
Induksi Guru Pemula (PIGP). Namun di tahun 2012, Induksi Guru Pemula tidak
dilaksanakan karena pada saat itu tidak ada pengangkatan PNS. Indikator
selanjutnya adalah meningkatnya jumlah KKG/MGMP yang aktif. Peningkatan jumlah
kelompok kerja ini tidak hanya pada kelompok kerja BERMUTU saja, tetapi
termasuk kelompok kerja dikmendan kelompok mata pelajaran non-BERMUTU.
Dampak dari hasil kegiatan KKG/MGMP di
Kabupaten Gorontalo antara lain meningkatnya mutu layanan pembelajaran yang
menyenangkan dan bermakna bagi siswa dalam pengembangan diri untuk pencapaian
standar kompetensi lulusan, terbangunnya
komunitas profesional guru yang kondusif dalam melaksanakan tanggung jawab
profesinya, terbangunnya
budaya belajar yang berkelanjutan bagi guru yang berdampak positif terhadap
peningkatan kinerja, terjalinnya
kerjasama antar sekolah dalam pengembangan kreativitas dan inovasi layanan
pendidikan serta meningkatnya kesadaran untuk saling tukar informasi pengetahuan,
keterampilan, dan budaya kerja yang berkualitas dalam kerangka peningkatan mutu
pendidikan, meningkatnya
hasil belajar siswa sebagai akibat dari peningkatan kemampuan guru dalam
mendesign proses pembelajaran, diakuinya
kelompok KKG/MGMP sebagai wadah pembinaan dan peningkatan profesionalisme guru
yang terstruktur, terencana, dan berkesinambungan, terakomodirnya peran aktif guru dalam Kelompok kerja yang dapat
diajukan untuk memperoleh sejumlah angka kredit untuk kenaikan pangkat, dan terhimpunnya
dokumen portofolio yg dapat digunakan untuk peningkatan kuaalifiasi guru ke
jenjang S1 dan PKB bagi guru.
Pemerintah Kabupaten Gorontalo senantiasa
memberi perhatian serius pada sektor pendidikan. Antara lain dengan menetapkan
berbagai regulasi dan perda dalam bidang pendidikan, serta mencanangkan visi
Kabupaten Gorontalo Cerdas 2015, yakni melalui pendanaan pendidikan, peningkatan
kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi guru, penerapan TIK untuk
e-pembelajaran dan e-administrasi, pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan, reformasi Model
Belajar melalui penggunaan Modul
pembelajaran (PAKEM), perluasan
akses, Peningkatan mutu,
relevansi, dan daya saing pendidikan, Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pendidikan secara
komprehensif, dan pendidikan nonformal dan informal untuk menggapai yang tak
terjangkau (Pendidikan BERMUTU murah dan terjangkau).
Dalam pemerataan kualifikasi pendidik,
Pemerintah Kabupaten Gorontalo melakukan pemerataan dengan mutasi tenaga
pendidik dan menyediakan beasiswa untuk meningkatkan kualifikasi tenaga
pendidik melalui APBD. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Gorontalo juga memberikan
penghargaan bagi guru berprestasi berupa ONH melalui dana APBD bagi guru berperstasi untuk semua jenjang pendidikan melalui seleksi
guru berprestasi tingkat Kabupaten Gorontalo, dan bagi juara 2 dan 3 dihargai dengan studi banding ke beberapa daerah.
Program peningkatan program peningkatan
profesionalisme guru, hal yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Gorontalo antara
lain memberikan dana pendamping
untuk kegiatan masing-masing kelompok KKG dan MGMP secara berkelanjutan, peningkatan
mutu dan kompetensi profesionalisme guru melalui intensitas kegiatan
KKG/MGMP/KKKS/MKKS/KKPS/MKPS,
dan pemetaan KKG/MGMP dan sosialisasi Program BERMUTU pada kelompok kerja guru
mata pelajaran lainnya, yang dilaksanakan sejak tahun 2011.
Kegiatan lain yang akan dilakukan sebagai
bentuk Sustainability Program BERMUTU antara lain penetapan regulasi penyelenggaraan
kegiatan kelompok kerja KKG/MGMP, KKKS/MKKS, KKPS/MKPS dan Forum (dalam proses
penyusunan), pengalokasian dana APBD pada kegiatan pembinaan Kelompok Kerja
Guru dan pelatihan-pelatihan untuk Pengembangan Profesi Berkelanjutan (PKB), melaksanakan
kegiatan pendampingan dan assistansi terhadap kegiatan kelompok kerja untuk
memperkuat sinergitas kelompok dengan mengoptimalkan kegiatan tim advisor serta
kerjasama dengan UNG dan LPMP, dan melaksanakan kegiatan publikasi Ilmiah dan
Simposium Daerah Program BERMUTU sebagai
agenda tahunan untuk memfasilitasi guru, kepala sekolah dan pengawas dalam
pengembangan profesinya yang berkaitan dengan perolehan angka kredit kenaikan
pangkat, mengembangkan program kemitraan
terhadap pengembangan profesi guru melalui kerjasama dengan PPPPTK
terkait dan lembaga-lembaga provider lainnya (Telah dilakukan sejak tahun 2009
dengan PPPPTK BMTI, PPPPTK Matematika, PPPPTK Bahasa, PPPPTK Pertanian Cianjur,
PPPPTK IPA, PPPPTK IPS & PKn), melaksanakan kegiatan bimbingan teknis Penulisan
Karya Tulis Ilmiah bekerjasama dengan Widyaiswara LPMP dan dosen dari LPTK, dan
membangun komitmen dan motivasi bersama bagi seluruh kelompok kerja untuk
melanjutkan kegiatan Program BERMUTU melalui Deklarasi Sustainability Program
BERMUTU. Komitmen Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam menunjang sustainability
Program Bermutu diwujudkan dengan menganggarkan dana sebesar Rp.2.000.000.000.
Melalui Program BERMUTU, Pemerintah Kabupaten Gorontalo Berharap bahwa
Gorontalo dapat penjadi daerah dengan sektor pendidikan terbaik di Indonesia**
Ditulis tahun : 2014
Diterbitkan di Majalah BERMUTU (Kemendikbud)
No comments:
Post a Comment