Nasir, A.Ma.
Guru Daerah Khusus Provinsi Sulawesi Tenggara
Guru Daerah Khusus Provinsi Sulawesi Tenggara
Sejak duduk di bangku SD, Nasir,
A.Ma., telah bercita-cita ingin menjadi guru. Hal itu diutarakannya ketika pada
suatu hari kepala sekolahnya sewaktu di SD dulu menanyai cita-cita para
muridnya ketika hendak lulus SD. Demi mewujudkan cita-citanya, maka Nasir pun
melanjutkan sekolahnya ke PGA (Pendidikan Guru Agama) di Tomokole,dan lulus
pada tahun 1977. Baru pada tahun 1982 Nasir diangkat menjadi guru PNS dan
ditugaskan untuk mengajar di SDN 2 Pongka Laero, di Desa Puununu, provinsi
Sulawesi Tenggara. Ia sangat gembira karena akhirnya cita-citanya tercapai. Tak
menjadi soal baginya meski ditugaskan di daerah terpencil dengan medan yang
sangat menantang.
Desa Puununu, desa tempat Nasir
mengabdikan diri hingga sekarang, merupakan sebuah desa yang terletak di
kepulauan Kabaena, sebuah kawasan terpencil, jauh dari pusat kota. Untuk menuju
ke desa ini, harus melewati jalanan bergunung-gunung dan berbatu-batu. Jarak
untuk menuju ke pusat kecamatan sekitar 4km. Sedangkan jarak menuju pusat
kabupaten dapat ditempuh selama kurang lebih 6 jam, dengan menggunakan kapal
laut. Itupun jika perjalanan lancar.
Di Desa Puununu, sebagian besar
masyarakatnya adalah nelayan dan tinggal di pinggir laut. Anak-anak pun kerap
membantu orang tua mereka bekerja sebagai nelayan. Sehari-hari, mereka hanya
bisa menggunakan bahasa daerah, yakni Bahasa Bajo. Namun berkat kerja keras
perjuangan Nasir dan rekan-rekan guru lainnya dalam mendidik anak-anak dan masyarakat,
kini mereka sedikit lebih mengerti Bahasa Indonesia.
Di tahun ajaran 2014/2014, jumlah
siswa di SDN 2 Pongka Lero adalah 94 siswa. Sedangkan jumlah guru sebanyak 8
orang. Meski berada di daerah terpencil, namun sarana dan prasarana yang dimiliki
oleh SDN 2 Pongka Lero cukup baik.
Nasir sangat menginginkan supaya
daerah kepulauan tempatnya bertugas lekas dijadikan sebagai Kabupaten Kepulauan
Kabaena. Dengan begitu, ia berharap bahwa pembangunan infrastruktur maupun di
berbagai bidang menjadi lebih cepat, sehingga masyarakat maupun anak didiknya
tak menjadi masyarakat yang jauh tertinggal. ***
Ditulis tahun : 2014
Diterbitkan di Buku Profil Gurdasus Tingkat Nasional 2014 (Kemendikbud)
No comments:
Post a Comment