Profil Gurdasus : Mengajar di Pelosok Hutan


Sumatri
Guru Daerah Khusus Provinsi Sulawesi Tengah


Sudah kurang lebih 14 tahun Sumatri menjadi guru di daerah khusus. Sejak awal, Sumatri memang ingin menjadi guru, mengabdi pada bangsa dan negara. Ia pun sudah berkomitmen siap ditempatkan di mana saja. Dan sungguh beruntung Sumatri, karena rupanya ia pun ditempatkan mengajar di kampung halamannya, sehingga perjuangannya pun ia hadapi dengan suka cita.

Secara geografis, letak daerah tempat Sumatri mengajar adalah sebuah kampung tertua di Sulawesi Tengah, tepatnya di Dusun IV, Desa Pombewe, Kecamatan Biromoru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Kawasan ini termasuk kawasan hutan yang masih terlindungi. Hasil bumi yang diperoleh adalah rotan serta pohon Aren, yang airnya bisa direbus dan dipanaskan untuk kemudian dijadikan gula merah.

Untuk menuju ke sana, jalanan yang dilalui cukup terjal, karena sebagian besar belum teraspal. Terlebih jika musim hujan datang, jalan menjadi becek dan berbahaya, sehingga tak bisa dilewati oleh kendaraan apapun, melainkan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Sumatri sendiri biasa berjalan kaki bersama teman-temannya saat hendak berangkat ke sekolah. Jarak sekolah ke pusat kecamatan sekitar 25km, sedangkan jarak dari sekolah ke pusat kabupaten 35km. Ongkos untuk menuju ke kabupaten adalah sebesar 75 ribu.

Tahun 2014/2015, jumlah siswa di SD.... adalah 51 orang, dengan jumlah guru sebanyak 10 orang, yakni 6 guru pria dan 4 guru wanita. Sejauh ini, sarana dan prasarana belum begitu mencukupi. Jumlah buku paket pelajaran masih sangat kurang. Demikian pula dengan alat-alat peraga, masih belum tersedia. Aliran listrik pun belum ada. Meski demikian, hal itu tak mematahkan semangatnya dan anak-anak untuk terus belajar di sekolah.

Upaya pria kelahiran Biromoru, 08 Oktober 1966 ini untuk meningkatkan partisipasi masyarakat sekitar dalam pendidikan adalah ia selalu menghubungi ketua komite sekolah dan orang tua adat untuk mendiskusikan berbagai permasalahan sekolah. Sumatri pun tak segan untuk aktif di berbagai kegiatan sekolah. Terutama saat akhir tahun, banyak kegiatan dan perlombaan yang diadakan di sekolah. Tak jarang Sumatri pun terpaksa menginap di sekolah bersama kawan-kawan guru lainnya. Selain itu, Sumatri pun aktif membina Pramuka di sekolah, juga kegiatan di gereja. Hampir 100% siswa-siswanya beragama Kristen.


Saat ini, penghasilan yang diterima Sumatri adalah sebesar 3.320.000 rupiah. Bukan termasuk penghasilan yang besar, mengingat harga kebutuhan pokok di daerah terpencil amatlah mahal. Terlebih Sumatri pun harus menghidupi seorang istri dan ketiga anaknya. Namun toh ia tak pernah merasa kecewa dan kekurangan. Sumatri telah terbiasa dengan lingkungan sekitarnya dan hidup dengan sederhana. Istrinya pun tak kenal lelah, selalu memberinya semangat untuk terus berjuang dan mengabdi. “Istri itu adalah obat bagi kita, kaum laki-laki, hahahaa...” ujarnya sembari tertawa gembira. ***


Ditulis tahun : 2014
Diterbitkan di Buku Profil Gurdasus Tingkat Nasional 2014 (Kemendikbud)

No comments:

Post a Comment