Profil Gurdasus : Pendidik Berdedikasi dari Batudaa Pantai


Wahyudin D.J. Mardjun, S.Pd.
Guru Daerah Khusus Provinsi Gorontalo



Wahyudin D.J. Mardjun, S.Pd. diangkat menjadi guru dengaan status CPNS pada tahun 1998. Ia ditempatkan di SD Negeri 01 Biluhu Tengah, yang terletak di kecamatan Batuda’a Pantai, Provinsi Gorontalo.  Setiap hari, Wahyudin harus berjalan kaki sejauh 5km untuk menuju ke sekolah.

Keberadaan Wahyudin sebagai guru di SD Negeri 01 Biluhu Tengah sangat disambut baik oleh sekolah dan masyarakat karena sudah sejak lama sekolah tersebut kekurangan guru. Hanya terdapat lima orang guru, termasuk kepala sekolah. Pengabdian Wahyudin di sekolah ini berlangsung selama empat tahun, karena kemudian pada tahun 2002 ia dipindah ke SDN 01 Olimoo’o (yang sekarang menjadi SDN 12 Batudaa Pantai) kecamatan Batudaa Pantai.

Secara geografis, SDN 12 Batudaa Pantai terletak di lereng gunung dan di pesisir pantai laut teluk Tomini, dan termasuk kategori daerah terpencil. Jarak sekolah ke pusat kecamatan adalah 27km dengan waktu tempuh selama kurang lebih 2 jam dengan menggunakan sepeda motor dengan kondisi jalan yang sebagian besar belum teraspal, atau dengan menggunakan perahu motor. Sementara jarak sekolah ke pusat kabupaten mencapai 52km, yang dapat ditempuh selama kurang lebih 4 jam dengan menggunakan sepeda motor, mobil angkutan umum, dan perahu motor.

Saat pertama kali datang di SDN 12 Batudaa Pantai, pria kelahiran Batudaa, 14 Juni 1971 ini melihat bahwa kondisi sekolah tersebut cukup memprihatinkan, baik dari proses pelaksanaan pembelajaran maupun sarana dan prasarana. Sekolah tersebut pun hanya memiliki empat orang tenaga pendidik, termasuk kepala sekolah, dan memiliki jumlah siswa sebanyak 120 siswa. Hanya terdapat empat ruang kelas, itu pun dalam keadaan yang sudah rusak. Buku-buku penunjang pembelajaran pun sangat kurang tersedia.

Namun saat ini, jumlah siswa pada tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 98 siswa dengan jumlah guru sebanyak 7 orang, termasuk kepala sekolah. Kondisi sarana dan prasarana sekolah pun sudah cukup menunjang untuk pelaksanaan proses pembelajaran. Pria yang telah lulus dari Universitas Terbuka Gorontalo pada tahun 2008 merasa senang menjadi guru karena baginya guru adalah pekerjaan yang sangat mulia. Meski ditugaskan di daerah terpencil, hal itu tak menyurutkan semangat Wahudin untuk mengabdi. Awalnya, Wahyudin pun harus bertahan dengan hidup yang pas-pasan. Namun semenjak mendapat tunjangan daerah khusus, ia menjadi lebih bersemangat dan bersuka cita dalam melaksanakan tugas mencetak generasi bangsa di wilayah terpencil.

Dalam melaksanakan tugas di  SDN 12 Batudaa Pantai, ayah dua anak ini selalu melibatkan diri di berbagai kegiatan, baik itu kegiatan di sekolah maupun di masyarakat. Wahyudin pun telah mencetak beberapa prestasi membanggakan, antara lain pernah menjadi Ketua KKG Mahardika dalam Program BERMUTU selama 3 tahun sejak tahun 2010, pernah menjadi guru pemandu di KKG, pernah menjadi penyusun soal UAS tingkat kabupaten pada tahun 2012 dan 2013, pernah membimbing siswa dalam lomba mata pelajaran dan lomba olah raga, pernah meraih juara 1 lomba Guru Berdedikasi dari Daerah Khusus, serta pernah menjadi Tutor Paket B pada tahun 2004. Sedangkan di lingkungan masyarakat, Wahyudin pernah menjadi ketua LPM selama 2 periode sejak tahun 2004, menjadi ketua ta’mirul masjid, serta menjadi ketua PPS dalam pemilihan umum. Pengabdian Wahyudin di Batudaa Pantai telah berlangsung selama 12 tahun hingga sekarang.


Ia berharap supaya pemerintah selalu memperhatikan pendidikan di daerah khusus sehingga tak kalah dengan pendidikan di perkotaan. Selain itu, ia pun berharap supaya infrastruktur, terutama jalan dan sarana transportasi yang menuju ke Batudaa Pantai menjadi prioritas utama dalam pembangunan. ***


Ditulis tahun : 2014
Diterbitkan di Buku Profil Gurdasus Tingkat Nasional 2014 (Kemendikbud)

No comments:

Post a Comment