Profil Gurdasus : Sempat Menganggur Tujuh Tahun

Sainal, A.Ma. 
Guru daerah khusus Provinsi Sulawesi Barat


Meski harus melalui medan yang berat dan hidup seperti terisolir, hal ini tak menyurutkan Sainal, A.Ma. Pd untuk mengabdi menjadi guru di SDN Tandeallo. Sejak kecil, cita-citanya adalah menjadi guru di daerah khusus. Sehingga menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri baginya ketika benar-benar mendapat kesempatan itu.

SDN Tandeallo berada di sebuah lereng gunung. “Apabila orang kota ingin ke sana, pastilah berpikir seribu kali, sebab melalui perjalanan yang sangat menyusahkan dan pendakian yang luar biasa. Di samping jaraknya yang sangat jauh, juga harus melewati hutan-hutan rimba yang belum terjamah oleh tangan-tangan manusia,” kata Sainal. Jarak sekolah ke pusat kecamatan 14 km, sedangkan jarak dari sekolah ke kabupaten sejauh 102 km.

Karena letaknya yang begitu terpencil, sarana dan prasarana di SDN Tandeallo belum tercukupi, bahkan sangat kurang. Ada 64 orang siswa di SDN Tandeallo, yang terletak di pelosok Sulawesi Barat. Dan ada 7 orang guru. Namun syukurlah sejauh ini masyarakat sekitar tidak pernah menghambat jalannya proses pendidikan.

Sejak awal, Sainal berkomitmen untuk mengabdi menjadi guru dan bersedia ditempatkan di daerah khusus, sebab menurutnya semakin banyak tantangan yang dilalui, semakin berat pula beban yang dihadapi, dan semakin banyaklah pahala dari Tuhan Yang Maha Kuasa apabila tugas dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan.

Meski demikian, ia sempat merasa hampir putus asa dengan pengangkatannya yang terlambat, yang membuatnya sempat menganggur hingga 7 tahun lamanya, sehingga pengetahuannya semasa di SPGnyaris terlupakan.

Sainal terpilih mewakili Provinsi Sulawesi Barat melalui portofolio yang telah ia persiapkan dan uji seleksi dari tingkat kecamatan hingga provinsi. Setelah dinyatakan lulus, ia pun berhak ke Jakarta untuk menerima penghargaan nasional dari pemerintah. Diakuinya bahwa ini baru pertama kalinya ia pergi ke Jakarta. Sungguh sebuah pengalaman yang sama sekali tak pernah disangka-sangka olehnya. “Saat mulai masuk di hotel Sahid, saya sempat sujud syukur karena baru pertama kali ini saya melihat bahwa ternyata kota Jakarta ini sangat indah. Saya juga senang sekali berkempatan mengunjungi tempat-tempat wisata yang menarik, bertemu dengan ibu dan presiden dan wakil presiden, serta ibu-ibu SIKIB, Mendikbud, dan para pejabat lainnya. Saya hampir berkata, apakah saya sedang bermimpi atau tidak. Saya sempat berkata pada diri sendiri bahwa mungkin inilah buah dari pengabdian serta keikhlasan dalam berbakti di daerah terpencil sebagai suatu tugas yang mulia di sisi Allah yang dibebankan oleh negara terhada saya,” kata Sainal. Ia pun merasa menjadi lebih terbuka karena ternyata banyak informasi-informasi penting yang didapatnya, baik itu tentang kebijakan pemerintah, dsb, selama mengikuti kegiatan di Jakarta. Ia menyadari bahwa sebagai guru yang bertugas di daerah yang terisolir, maka ia pun jarang mendapatkan informasi.


“Harapan saya, semoga ada upaya mensejajarkan sarana maupun prasarana di seluruh wilayah Indonesia, termasuk penambahan tenaga guru di daerah khusus,” pungkasnya. ***


Ditulis tahun : 2013
Diterbitkan di Buku Profil Gurdasus Tingkat Nasional 2013 (Kemendikbud)

No comments:

Post a Comment