SMP Negeri 2 Jember - Bertahan Menjadi Favorit


Dari tahun ke tahun, setiap kali musim penerimaan siswa baru, SMP Negeri 2 Jember selalu menjadi sasaran utama bidikan para siswa lulusan sekolah dasar yang merasa memiliki kualitas kompetensi di atas rata-rata. Tak mudah untuk mendapatkan bangku belajar di sekolah yang terletak di jantung kota Jember, Jawa Timur ini. Meski sekolah dengan 17 rombongan belajar ini membuka peluang bagi calon murid baru untuk bersaing melalui jalur penyaringan akademik, jalur prestasi, maupun jalur akselerasi, namun sistem saringannya cukup ketat dan kompetitif. Tak heran jika sejak berdiri pada tahun 1960, SMPN 2 Jember senantiasa menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Jember umumnya, dan para siswa/i maupun alumni SMPN 2 Jember.

Meski demikian, upaya untuk mempertahankan posisi sebagai terfavorit di Jember bukanlah pekerjaan yang mudah. Meskipun sekolah yang beralamat di Jalan PB. Sudirman Nomor 26 Jember ini memiliki potensi sumber daya yang mencukupi – baik kompetensi murid, tenaga pendidik, maupun sarana prasarana, tanpa manajerial yang baik, sekolah ini akan lekas kehilangan citra dan prestasinya. Namun kenyataan telah membuktikan bahwa SMPN 2 Jember mampu mempertahankan kepercayaan masyarakat untuk tetap menjadi yang terbaik melalui berbagai prestasi maupun output berkualitas yang telah dihasilkan.

Salah satu pemegang peran penting yang berkiprah mengembangkan SMPN 2 Jember adalah Drs. Eko Budiono, M.Psi., sang kepala sekolah yang bertugas di SMPN 2 Jember sejak tahun 2010 hingga sekarang. “Saat pertama kali datang di SMPN 2 Jember, saya melihat sekolah yang difavoritkan masyarakat kok ternyata sarana prasarananya jauh dari ideal. Maka kemudian saya coba untuk mengusulkan ke dinas pendidikan provinsi dan pusat. Selain itu, saya juga mencoba untuk menggali potensi yang dimiliki SMPN 2 Jember secara lebih intensif melalui ajang prestasi, baik itu akademik maupun nonakademik. Alhamdulillah usaha tersebut tak sia-sia. Sejak tahun 2010, SMPN 2 Jember mulai lebih banyak menjaring prestasi di berbagai bidang, bahkan hingga sampai ke tingkat internasional,” ungkap Eko, sapaan akrab kepala sekolah yang telah menjadi PNS sejak tahun 1984 ini.

Ia mengaku bahwa potensi sumber daya manusia yang dimiliki sekolah pun memiliki andil dalam menjaga citra dan prestasi SMPN 2 Jember. Meski demikian, jika tak bisa menjaga, mengarahkan, dan mengembangkannya, akan sulit untuk terus menjadi yang terbaik. “Menurut pengalaman saya yang pernah bertugas di sekolah di wilayah desa, pinggiran, sampai di sekolah perkotaan disini, murid-muridnya cukup berbeda. Misalnya, setiap bel pulang berbunyi, kalau di sekolah lain, murid dan guru langsung berhamburan pulang. Tapi kalau disini, meski bel pulang sudah berdering, tapi sepertinya tidak ada reaksi apa-apa. Kadangkala murid-murid masih giat diskusi, mengerjakan tugas, dan sebagainya. Barangkali itulah budaya mereka sebelum masuk ke SMPN 2 Jember, memiliki sifat kompetisi dalam kompetensi. Oleh karena itu, disini mereka semakin terbangun, karena lingkungan dan teman-temannya sangat mendukung,” ceritanya.

Prestasi Internasional
Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam upaya merevitalisasi sekolah menjadi lebih bersinar lagi, antara lain mengevaluasi potensi maupun kekurangan atau kelemahan yang ada terlebih dahulu. “Tak diragukan lagi bahwa SMPN 2 Jember ini memiliki banyak anak berprestasi, baik itu akademik maupun non akademik,karena sejak dari bibitnya, mereka memang sudah bagus. Tapi saya lihat sejak tahun 2010 kok belum ada anak yang prestasinya sampai ke tingkat internasional. Maka kemudian saya evaluasi, barangkali karena sumber daya manusianya yang kurang fokus. Maksudnya, SDM sudah ada, hanya mungkin program pembelajarannya kurang fokus. Selain itu, sepertinya guru juga kurang diberi kepercayaan penuh. Maka itu, kemudian saya mencoba membuat sedikit perubahan dengan mencari pengganti guru (kebetulan banyak yang pensiun, setidaknya yang paham OSN maupun ajang prestasi lainnya. Guru berprestasilah yang kami cari. Dan syukurlah cara tersebut cukup berhasil. Setidaknya, kami sudah pernah meraih prestasi tertinggi dalam OSN, hingga sampai ke tingkat International Junior Science Olympiad (IJSO) baik itu ke Afrika maupun ke Iran,” tutur pria kelahiran Jember, 4 Desember 1963 ini

Tak hanya prestasi akademik saja, bahkan sekolah yang memiliki dua rombongan belajar kelas akselerasi ini, menurut Eko, juga berhasil membuahkan banyak prestasi nonakademik, misalnya melalui kejuaraan catur, yang hingga mencapai tingkat internasional.


Kelas Olahraga
Eko menyadari bahwa jalur nonakademik juga merupakan peluang besar yang harus digali lebih dalam dan lebih intensif lagi supaya nama SMPN 2 Jember menjadi semakin harum. Maka itu, salah satu terobosan yang dilakukan adalah dengan membuka kelas khusus olahraga, dimana penerimaan siswanya nanti berasal dari jalur prestasi olahraga. Kelas khusus olahraga ini akan mulai dibuka menjelang penerimaan siswa baru tahun ajaran 2015/2016. “Rencananya kami membuka peluang untuk anak-anak dengan potensi olahraga atletik. Tapi kalau ada yang memiliki prestasi olahraga yang lain, tetap akan kami pertimbangkan. Meski demikian, tetap harus kami seleksi terlebih dahulu,” ujar Eko.

Dalam mencari dan menyaring bibit unggul, kepala sekolah yang hobi bersepeda ini mengaku tak hanya sekadar menunggu hasil saringan seleksi siswa baru, namun juga aktif menjemput bola, berburu anak-anak berprestasi atau yang memiliki potensi kompetensi sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Ia tak segan mengumpulkan banyak rekomendasi dari berbagai pihak untuk kemudian dipertimbangkan dan diseleksi lagi.

Namun rupanya sistem seleksi ketak tak hanya berlaku bagi calon siswa SMPN 2 Jember, namun juga bagi para pendidik yang hendak mengajar di SMPN 2 Jember. Dengan adanya seleksi ketat, diharapkan SMPN 2 Jember benar-benar memiliki sumber daya yang berkualitas, sehingga tujuan pendidikan tercapai. Di samping itu, SMPN 2 Jember pun secara intensif memotivasi dan memfasilitasi para guru untuk terus mengembangkan kompetensinya. Antara lain melalui MGMP, Seminar, Workshop, dan sebagainya. Dengan guru yang berkualitas, melahirkan generasi-generasi yang berkualitas akan menjadi lebih mudah.

Sekolah Sasaran K-13
Sejak digulirkannya Kurikulum 2013, SMPN 2 Jember menyambut baik metode pembelajaran kurikulum ini. Bahkan SMPN 2 Jember pun didaulat menjadi sekolah sasaran Kurikulum 2013 dan sekaligus menjadi koordinator. “Sebenarnya manfaat Kurikulum 2013 ini justru jauh lebih banyak dibanding kurikulum-kurikulum sebelumnya karena kurikulum ini sangat pas untuk menyongsong generasi Indonesia emas. Permasalahan memang ada, antara lain di penilaian, yang banyak dikeluhkan guru, dan lambatnya distribusi buku. Tapi hal-hal demikian kan hanya soal teknis, yang lambat laun, suatu saat nanti pasti akan terpecahkan. Misalnya, anak-anak bisa download buku-buku melalui internet. Sayang sekali jika tiba-tiba dihentikan. Namun demikian, kami berkomitmen untuk terus melanjutkan Kurikulum 2013,” kata Eko.

Bagi SMPN 2 Jember yang sarana, prasarana, maupun sumber dayanya telah mencukupi, implementasi Kurikulum 2013 tak mengalami banyak kendala berarti. Guru dan murid pun telah terbiasa menggunakan sarana teknologi informasi dalam pembelajaran, antara lain, semua tugas dikumpulkan melalui email. Guru pun berusaha untuk tak membuat jarak terlalu lebar dengan murid, sehingga murid menjadi lebih mudah dalam berdiskusi maupun bertukar pikiran dengan guru kapan saja. Namun yang paling mendasar supaya SMPN 2 Jember senantiasa menjadi yang terbaik adalah konsisten menjaga komitmen untuk terus mengembangkan diri. ***



Ditulis tahun : 2015
Diterbitkan di Majalah Dikdas (Kemendikbud)

No comments:

Post a Comment