Indrajati Sidi : Membentuk Karakter untuk Membangun Bangsa


Dengan gayanya yang penuh semangat dan sesekali melontarkan gurauan ringan, Prof. Dr. Indrajati Sidi menguraikan tentang paparan mengenai Pembangunan Karakter Bangsa, di hadapan para PTK Dikmen Berprestasi dan Berdedikasi dalam salah satu rangkaian acara Pemilihan PTK Berprestasi dan Berdedikasi yang diselenggarakan di Jakarta, pertengahan Agustus lalu. Para guru tampak antusias mengikuti paparan Doktor yang kini mengajar di ITB tersebut, sesekali tergelak, namun tersirat, bahwa mereka cukup terinspirasi dengan banyak hal yang disampaikan oleh pembicara yang dulu pernah menjadi Dirjen Dikdasmen pada tahun 1998 - 2005 ini.

Dalam paparannya, Prof. Dr. Indrajati Sidi mengulas tentang nasionalisme dan karakter bangsa. “Saya merasa, nasionalisme dan karakter ini sepenting Matematika. Bukan untuk dipertentangkan, apalagi guru-gurunya. Kalau jaman dulu, orang berjuang untuk merdeka atau mati. Sekarang bagaimana? Apakah ada tantangan yang ekuivalen? Sekarang siapakah yang menjadi musuh kita? Yang menjadi musuk kita adalah kebodohan, korupsi, kemiskinan, dsb. Nah, sekarang, apa yang kita tanamkan pada diri kita untuk menjawab tantangan tadi?” ujarnya.

Karakter bangsa dapat dibentuk melalui dedikasi, kesungguhan, dan rasa cinta pada tanah air. Untuk menjabarkan gambaran tersebut, Indrajati banyak memberi contoh kasus melalui perjalanan hidupnya. “Saya pernah jadi dirjen dengan kewenangan yang sangat besar. Setelah tidak lagi menjabat, kemudian saya kembali ke ITB. Sempat ditanya, “Ngapain kamu kesini?” Saya jawab, “Saya mau ngajar. Kan saya memang basisnya dosen. Saya akan ngajar yang bener. Bukan sekedar ngajar ilmu pengetahuan, tapi juga life-skill. Supaya anak-anak bisa berkembang. Kalau mereka berhasil, saya sebagai guru merasa sangat bersyukur,” ceritanya. Indrajati mengatakan bahwa dimana pun kita berada harus selalu bersungguh-sungguh. Sikap demikian pun harus didorong pada anak-anak didik supaya mereka menjadi terbiasa dan menjadikannya sebagai karakter.

Bersungguh-sungguh dalam artian tidak mudah tergoda dengan berbagai jalan pintas yang senantiasa menghadang. Dengan bersungguh-sungguh dan berkomitmen, ini akan membentuk karakter bangsa dan nasionalisme. Tak hanya individu saja, namun demikian pula dengan instansi, terutama dalam hal ini adalah Kemdikbud. Komitmen dan tugas berat Kemdikbud antara lain adalah menyiapkan dan melatih guru-guru menjadi lebih berkualitas. Karena dengan guru yang berkualitas, maka bangsa ini akan menjadi maju. “Guru-guru kita belum berkualitas semua. Meski barangkali guru-guru berprestasi yang ada di sini kalau dites hasilnya di atas rata-rata, tapi 60% dari seluruh jumlah guru di negeri ini masih berada di bawah rata-rata. Masalahnya, meskipun guru-guru tersebut belum berkualitas, kita tak bisa memecat mereka. Apa opsi yang kita miliki? Harus kita apakan ini? Itulah tantangan kita bersama di Kemdikbud; yakni bagaimana kita bisa melatih mereka semua menjadi orang-orang yang ingin maju untuk memajukan bangsa ini,” terang Indrajati.

Indrajati berharap bahwa para PTK berprestasi yang sedang berada di hadapannya saat itu dapat menjadi panutan maupun acuan bagi guru-guru lainnya. “Saya asumsikan, orang yang berprestasi juga pasti memiliki karakter yang bagus. Seharusnya memang karakter dan professional itu jadi satu. Selain itu, orang yang breprestasi itu pasti senang tantangan. Karena kalau tidak, dia pasti nggak akan jadi berprestasi,” katanya.

Indrajati pun sangat mengapresiasi kinerja para guru di daerah terpencil atau 3T. Menurutnya, guru-guru di daerah terpencil yang benar-benar mengabdi dengan optimal untuk pendidikan anak-anak di daerahnya sangat luar biasa. Biasanya, mereka pun memiliki motivasi yang kuat, juga karakter kuat. Sifat-sifat demikian sebenarnya amat diperlukan untuk membangun bangsa. Indrajati menegaskan bahwa karakter sangat penting dalam menentukan kemajuan bangsa. “Jadi, kalau kita membangun karakter, itu identik dengan membangun bangsa. The destiny of the nations depend on the character of people living in there. Jadi, takdir suatu bangsa tergantung pada orang yang tinggal. Science itu belakangan. Kalau orang itu berkarakter, science is easy. Tapi kalau dia nggak berkarakter, jadi rusak negara ini. Apapun menjadi mudah untuk orang berkarakter,” tuturnya. Kendati demikian, membangun karakter bukan semata tugas guru agama atau orang tua saja, melainkan adalah tanggung jawab kita semua.

Di samping itu, Indrajati pun menegaskan pentingnya profesionalitas dalam setiap kerja dan usaha. Menurutnya, profesionalitas bukan hanya derajat pengetahuannya saja, tetapi juga kualitas sikap. “Jadi, orang yang professional itu memiliki knowledge, skill, dan personal commitment; yakni  kerja keras, dan tepat waktu,” katanya.  Melalui professional yang tinggi inilah maka terbentuk pula semangat nasionalisme yang tinggi. Inilah modal dasar bangsa Indonesia.

Menurut Indrajati, nasionalisme dan karakter itu sangat penting. Sama pentingnya dengan ilmu pengetahuan lain, dan hal tersebut menjadi tanggung jawab kita bersama. Jika nasionalisme dan karakter telah menjadi jiwa kita, maka Bangsa Indonesia akan menjadi lebih baik dan lebih maju. Indikator bangsa yang maju adalah GNP nya naik, HDI nya naik, korupsinya turun, dll.

Indrajati juga menghimbau kepada guru untuk selalu memberi semangat dan harapan pada anak-anak didiknya. Harus ada perubahan untuk menjadi lebih baik, dan terus bergerak. Jangan pula takut pada tantangan. Hambatan yang selama ini terjadi adalah tidak adanya kemauan dari diri sendiri. Oleh karena itu, menurut Indrajati, tidaklah mengapa jika sesekali seseorang harus dipaksa. “Yang penting ada niat, ada proses, ada kerja keras. Kalau perlu, pakai atau manfaatkan multimedia. Pembentukan karakter ini harus dilakukan dengan praktik dan pengerjaan.,” tuturnya. Menurut Indrajati, nasionalisme dan karakter harus dilatih terus-menerus dan diulang-ulang. Nasionalisme akan menjadi kuat kalau dipraktekkan dalam keseharian.  Jika perlu, harus kerja keras untuk mewujudkan karakter bangsa dan nasionalisme. Bahkan menurut Indrajati, pun harus ada pengorbanan.


Jika semua guru-guru Indonesia memiliki karakter kuat dan nasionalisme, tak diragukan lagi Bangsa Indonesia akan lekas menjadi negara yang besar, kuat, dan maju. Oleh karena itu, Indrajati menghimbau kepada guru-guru berprestasi yang sedang berada di hadapannya saat itu untuk senantiasa member contoh yang baik kepada para anak didik, yang menjadi generasi bangsa. ***

Ditulis tahun 2013

No comments:

Post a Comment