Seorang wanita setengah baya yang duduk di
bagian sayap kanan berdiri dengan antusias sembari meraih mikrofon yang
disodorkan padanya. Dengan wajah berseri-seri, ia menggunakan kesempatan yang
diberikan moderator dalam ajang sesi tanya jawab bersama narasumber Yessy
Gusman. “Mbak Yessy, terus terang saya sampaikan, sejak dulu saya ngefans
dengan mbak Yessy. Saya lihat semua film-film Mbak Yessy. Terutama saya paling
suka yang Gita Cinta dari SMA....” kata wanita tersebut sumringah. Seketika
Yessy menjadi tersipu-sipu, sementara peserta lainnya memberi tepuk tangan
meriah dan sorak sorai. Namun pada kesempatan tersebut, Yessy Gusman, yang
mantan bintang film terkenal era 80an ini bukan hendak membicarakan
film-filmnya, melainkan membawakan tema Kecerdasan Jamak di hadapan para
peserta ajang lomba PTK Berprestasi Tingkat Nasional yang diadakan di Jakarta,
Agustus lalu.
Saat ini, boleh dikata Yessy Gusman beralih profesi, tak lagi
menekuni dunia artis. Ia mulai banyak berkecimpung di dunia pendidikan, dan
terkenal dengan gebrakannya menyosialisasikan taman bacaan. Ia juga sebagai
founder Yayasan Taman Bacaan Bunda Yessy yang tersebar di beberapa wilayah. Kini,
ia adalah kandidat doktor bidang Pendidikan Anak Usia Dini di Universitas
Negeri Jakarta. Bahkan pada 2014 nanti, ia berencana untuk mencalonkan diri
sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor.
Di samping itu, Yessy pun memiliki peran di Badan Akreditasi
Nasional Pendidikan Nonformal RI dengan masa waktu tahun 2012 – 2017. Ini sudah periode kedua kalinya. Kesibukannya yang lain adalah menjadi dosen performing arts di London School of
Public Relations, Jakarta. Bahkan pada kesempatannya menjadi narasumber di
hadapan para PTK Berprestasi Dikmen, ia pun turut membawa serta murid-muridnya
dari London School of Public Relation, Andrew dan Putri. Salah seorang di
antaranya membawakan hiburan sulap di hadapan para PTK Berprestasi sehingga
acara menjadi semakin meriah. Sedangkan Yessy sendiri di awal sesi sempat
membawakan puisi ciptaannya berjudul Baca,
Baca dan Bacalah serta lagu ciptaannya Mari
Menjaga Kebersihan, yang ia dedikasikan untuk anak-anak binaannya di taman
bacaan.
Pada tahun 2014, Yessy berencana untuk mencalonkan diri
sebagai anggota DPR mewakili Kabupaten Bogor. Oleh karena itu, ia sedang berkat
dengan berbagai aktivitas, terutama yang berkaitan dengan kemajuan pendidikan
pada umumnya, dan PAUD pada khususnya. “Mohon doa restunya, ya...Semoga saya
sukses maju menjadi anggota dewan untuk dapil Kabupaten Bogor,” katanya di
hadapan para peserta.
Dalam kesempatannya itu, Yessy membawakan
paparannya mengenai kecerdasan jamak. Menurutnya, kecerdasan jamak merupakan
salah satu syarat yang harus dimiliki tenaga kependidikan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan. Ia pun menjelaskan 9 kecerdasan jamak (multiple Intelligence) yang dikutipnya dari Howard Gaardner, pakar
pendidikan dari Harvard University. Antara lain kecerdasan logika bahasa, kercedasan logika matematika, kecerdasan spasial,
kecerdasan musik, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan
intrapersonal, kecerdasan naturalistik,
dan kecerdasan eksistensial.
Yessy menyarankan pada para guru bahwa
sebelum mengenali murid-muridnya, ada baiknya guru mengenal diri sendiri
terlebih dahulu, yakni menggali kecerdasan jamak diri sendiri. “Menurut saya
nggak ada kata terlambat untuk yang seumur kita. Nggak papa, sambil jalan. Kita
bisa menggali kapan saja. Itu penting, karena nantinya kita mencoba untuk
membawa anak didik kita supaya bisa maksimal,” tegasnya. “Sebagai guru, kita
harus berupaya menggali kecerdasan jamak siswa kita supaya mereka dapat
berkembang dan memaksimalkan potensi
diri,” imbuhnya.
Oleh karena itu, dalam kesempatannya
bertemu dengan para PTK berprestasi dan berdedikasi, Yessy berupaya memberikan
motivasi supaya para tenaga kependidikan senantiasa bersemangat untuk lebih
cerdas mendidik dan menggali kemampuan serta bakat anak didiknya, supaya kelak
menjadi generasi bangsa yang mampu memberikan yang terbaik untuk bangsa dan
negaranya.***
Ditulis tahun : 2013
No comments:
Post a Comment