Profil Gurdasus : Membaktikan Diri di Desa Anca

Hariyanto, Moledjo, S.Th.
Guru daerah khusus Provinsi Sulawesi Tengah


Pria kelahiran Poso, 2 Mei 1981 ini dinobatkan sebagai salah satu guru daerah khusus berdedikasi nasional dan mendapat penghargaan dari pemerintah karena pengabdiannya berkiprah di daerah khusus, menjadi guru di SDN Anca, sebuah sekolah di daerah terpencil di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Hariyanto Moledjo baru diangkat menjadi PNS pada tahun 2010 setelah sebelumnya ia sempat menjadi guru sukarela di SLB Negeri Poso dan guru kontrak di SMPN 3 Poso.

Semula Hariyanto sedikit terkejut saat menerima surat keputusan pengangkatan dirinya, karena ia ditempatkan di sebuah daerah terpencil yang belum pernah diketahuinya. Ia membayangkan banyak kesulitan yang akan dihadapinya. Meski demikian, ia tak pantang menyerah dengan tantangan itu. Haryanto telah berkomitmen bahwa ia akan mengabdi dengan mencerdaskan bangsa, dimana pun ia ditempatkan.

SDN Anca terletak di Desa Anca,dikelilingi oleh pegunungan dan hutan lindung yang merupakan paru-paru dunia. Jarak dari Desa Anca menuju ke kota kecamatan adalah sejauh 67 km, yang memerlukan waktu berjam-jam berkendara. Karena kondisi geografis yang sulit, maka perjalanan menuju Desa Anca hanya dapat ditempuh dengan menggunakan sepeda roda dua atau mengendarai kuda. Pada saat musim hujan, banyak air tergenang, dan jalanan penuh lumpur. Bahkan di beberapa titik serng terjadi tanah longsor, sehingga jalan tidak bisa dilalui. Hariyanto sendiri menggunakan sepeda motor untuk pergi ke sekolah dan kemana pun.

Kendati demikian, masyarakat setempat cukup mendukung pendidikan. Mereka bahkan tak segan bahu membahu dalam membantu sekolah, misalnya saat kerja bakti membersihkan sekolah atau membangun prasarana sekolah, seperti pagar sekolah, dsb.


Setelah lulus di tingkat Provinsi sebagai pemenang guru berdedikasi di daerah khusus, Hariyanto pun berhak melaju hingga ke tingkat nasional. Ia sama sekali tak menyangka akan beroleh kesempatan ini setelah selama kurang lebih 4 tahun mengabdi di daerah yang cukup sulit. Bertemu dengan Mendikbud, dapat bersalaman dengan Ibu Negara, hingga dapat mengikuti upacara kemerdekaan di Istana Negara telah dirasakannya, dan ini membuatnya semakin bersemangat untuk terus mengabdi di daerah khusus, mencerdaskan anak-anak bangsa dimanapun berada. ***


Ditulis tahun : 2013
Diterbitkan di Buku Profil Gurdasus Tingkat Nasional 2013 (Kemendikbud)

No comments:

Post a Comment