Abdul Kadir, Spd.
Guru Pendidikan Khusus Provinsi Sulawesi Barat
Guru Pendidikan Khusus Provinsi Sulawesi Barat
Abdul Kadir, S.Pd amat bangga
dapat menjadi perwakilan Provinsi Sulawesi Barat dalam ajang Pemilihan PTK
Berprestasi dan Berdedikasi Nasional 2014 di Jakarta. Pria kelahiran Majene, 31
Desember 1967 ini tak menyangka bahwa pengabdiannya sebagai guru di sekolah
pendidikan khusus berbuah manis. Ia dapat bertatap muka langsung dengan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan.
Kiprah Kadir sebagai guru dimulai
pada tahun 1987. Sebelumnya, ia tamat dari SMA 1 Majene tahun 1984 kemudian
melanjutkan pendidikannya ke SGPLB Negeri Ujung Pandang hingga tahun 1986. Ia
mendalami ilmu untuk tuna grahita. Kadir merasa tersentuh dan terpanggil ingin
mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Terlebih di kampung halamannya saat itu
keberadaan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus masih sangat kurang.
Tahun 1987 Kadir diangkat menjadi
PNS dan ditugaskan di SLB Dharma Wanita yang terletak di Tana Toraja. Di
sekolah ini Kadir membimbing anak-anak tuna grahita. Tahun 1997 ia dipindah
untuk mengajar di SLB Baruga, di Kabupaten Majene hingga tahun 2006, ia
mengajar di SLB Aisyah, yang juga berada di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
SLB Aisyah merupakan SLB milik
swasta yang menampung anak-anak dengan jenis ketunaan A, B, C, dan D. Sekolah
ini menyediakan tingkat SD, SMP, hingga SMA. Namun Kadir hanya mengajar di
tingkat SD untuk tuna grahita. Pada tahun ajaran 2014/2015 jumlah total murid
di SLB Aisyah mencapai 54 orang dengan 11 orang guru, yang terdiri dari 2 guru
PNS dan 9 guru honorer. SLB Aisyah terletak di Jalan KH. Muhammad Saleh, Kabupaten
Majene, Sulawesi Barat, berada di tengah kota. Fasilitas sarana dan prasarana
di sekolah ini sudah cukup memadai, bahkan tersedia pula asrama untuk
murid-murid yang tinggalnya cukup jauh dari sekolah. Selain itu, murid-murid di
SLB Aisyah pun tidak dikenakan biaya sekolah.
Selama 27 tahun menjadi guru,
telah banyak pengalaman-pengalaman maupun kenangan menarik yang dialami Kadir.
Salah satunya ketika salah seorang muridnya hilang dalam sehari semalam. Semua orang
sempat kebingungan mencari kesana-kemari. “Saat itu saya merasa seperti
kehilangan anak sendiri. Tapi Alhamdulillah ketemu...” katanya.
Tahun 2007 Kadir sempat melanjutkan kembali pendidikan untuk
menempuh jalur program S-1 di Jurusan PLB Universitas Negeri Makassar. Kini,
Kadir semakin mantap menjalani kesehariannya menjadi guru pendidikan khusus di
SLB Aisyah, Majene, Sulawesi Barat. ***
Ditulis tahun : 2014
Diterbitkan di Buku Profil Guru SLB Berprestasi 2014 (Kemendikbud)
No comments:
Post a Comment