Program andalan Kabupaten Sorong
di sektor pendidikan adalah memberikan pendidikan dasar yang maksimal bagi
anak-anak usia sekolah. Oleh karena itu, Pemerintah daerah pun telah menyiapkan
dana BOS Daerah sejak tahun 2013 demi menyukseskan akses maupun peningkatan
mutu pendidikan di wilayah Kabupaten Sorong. “Kebutuhan siswa di sekolah akan
dihitung, kemudian dipenuhi oleh BOS dari pemerintah pusat. Sisa kekurangannya
akan ditanggung oleh dana BOSDA dari pemerintah daerah,” kata Sonny V., S.Sos.,
M.Si., Kepala Bidang Dikdas Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Menurut Sonny, di Kabupaten
Sorong, ada sekitar 130 SD dan 12 Madrasah Ibtidaiyah, sehingga total ada 142
sekolah dasar, yang tersebar dalam 21 distrik atau kecamatan. Dari sisi sarana
prasarana, kondisi SD di Kabupaten Sorong menurut Sonny 80% cukup baik. “Tahun
2012, kami mendapat dana rehabilitasi nasional dari Direktorat PSD untuk 30
sekolah, dan bantuan ini sangat membantu,” katanya.
Salah satu sekolah model atau
sekolah percontohan di Kabupaten Sorong adalah SD Negeri Inpres 48, terutama
untuk pendidikan karakternya. Sekolah ini juga kerap mengadakan sosialisasi
kepada sekolah-sekolah lainnya mengenai pendidikan karakter dan literasi
sekolah.
Salah satu kendala pendidikan
yang hingga saat ini masih dialami di Kabupaten Sorong adalah kurangnya tenaga guru,
terutama untuk sekolah-sekolah yang berada di wilayah terpencil. Untuk mengatasi
persoalan ini, dinas pendidikan pun kami bekerja sama dengan lembaga Unicef.
“Mereka mengangkat fasilitator yang ditempatkan di sekolah yang kurang guru
ini, dan gaji mereka dibayar oleh Unicef. Para fasilitator ini umumnya adalah pensiunan
guru tapi masih dianggap bagus atau mahasiswa lokal lulusan keguruan tetapi
belum diangkat. Sebelum terjun mengajar, mereka didiklat selama 1 bulan, baru
diterjunkan ke sekolah. Sejauh ini hasilnya cukup baik,” jelas Sonny. Kerjasama
ini berlangsung sejak tahun 2015/2016 hingga tahun 2018. “Sekarang ada 30
sekolah yang mendapatkan fasilitator dari Unicef. Tahun depan mau ditambah 20
sekolah lagi,” tambahnya. ***
Ditulis tahun 2016
Diterbitkan di Majalah SD (Kemendikbud)
No comments:
Post a Comment