Profil Gurdasus : Sempat Tak Digaji Tiga Bulan


Sutimah, S.Pd.
Guru Daerah Khusus Provinsi Kalimantan Barat


Sebagai perwakilan Provinsi kalimantan Barat dalam Pemilihan PTK Berprestasi dan Berdedikasi Nasional 2014, Sutimah, S.Pd amat bangga. Terlebih ia mendapat kesempatan bertemu dengan guru-guru lain yang berprestasi maupun berdedikasi dari seluruh Indonesia. Benar-benar menjadi pengalamannya yang takkan terlupakan.

Wanita kelahiran Pontianak, 08 Mei 1972 ini memulai karirnya pada tahun 2002 dengan menjadi guru honorer. Pengalaman paling berkesan baginya saat itu adalah ketika tiga bulan pertama Sutimah sama sekali tidak mendapat gaji. Meski demikian, hal itu tak mematahkan semangatnya menjadi guru. Kemudian tahun 2005 ia diangkat menjadi guru bantu hingga tahun 2007, baru kemudian ia diangkat menjadi guru PNS yang mengajar di SDN 11 Kubu.

SDN 11 Kubu terletak di Jalan Parit Sampang, Desa Seurat 3, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Merupakan daerah terpencil yang berjarak 25 km dari pusat kecamatan, atau 300 km dari pusat kabupaten. Sarana transportasi yang biasa digunakan adalah sepeda motor, pun masih harus menyeberang dua sungai, sehingga memakan waktu yang cukup lama.Keadaan geografis di tempat saya mengajar masih banyak terdapat hutan, sungai, maupun perkebunan kelapa sawit. Jalannya pun sulit dilalui dan sangat berlumpur ketika hujan. Saya sampai pernah jatuh beberapa kali,” kata Sutimah.

Keadaan masyarakat di Desa Seruat 3 sebagian besar tergolong ekonomi ke bawah, sehingga mereka kurang mengerti dengan pendidikan. Padahal pemerintah telah mewajibkan peserta didik untuk sekolah sesuai undang-undang no.20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah nomor 47 tahun 2008 tentang wajib belajar 9 tahun. Namun masih ada juga peserta didik  yang putus sekolah. Oleh karena itu sekolah berusaha keras untuk bekerja sama dengan masyarakat, misalnya dengan mengadakan silaturahim dengan mendatangkan orang tua pada saat pembagian raport. Kami berupaya untuk memberikan pandangan bahwa pendidikan untuk anak itu sangat penting,” tutur Sutimah.

Pada tahun ajaran 2014/2015, jumlah total murid di SDN 11 Kubu hanya sebanyak 53 siswa, sedangkan jumlah guru sebanyak 7 orang. Kondisi sarana dan prasarana untuk sekolah masih belum lengkap, sehingga Sutimah dan guru-guru lainnya mengajar menggunakan alat peraga seadanya dan sangat sederhana. Terdapat 3 ruang kelas dan 1 ruang kantor serta kepala sekolah.

Saat pertama kali menjadi guru honorer tahun 2002, Sutimah sempat tidak digaji selama tiga bulan karena sekolah pada waktu itu belum memiliki anggaran. Meski demikian, hal itu sama sekali tak mematahkan semangatnya. Setelah melaksanakan shalat subuh, Sutimah segera berangkat mengajar ke sekolah. “Meskipun hujan, saya dan jarak tempuhnya cukup jauh, saya tetap berangkat ke sekolah karena saya tak ingin mengecewakan murid-murid saya,” ujarnya. Hanya saja, sebenarnya ia kadangkala merasa sedikit takut dan khawatir saat menempuh perjalanan. “Perjalanan yang saya tempuh begitu jauh dan seringkali sepi sehingga saya merasa takut jika tiba-tiba ada penodongan, perampokan, atau pemerkosaan. Tapi toh sejauh ini saya baik-baik saja, dan saya punya semangat untuk mengajarkan ilmu kepada peserta didik saya,” tuturnya. Saat ini, penghasilan Sutimah sudah mencapai 2.600.000 rupiah dan hidup berkecukupan bersama keluarganya.

Selain mengajar di sekolah, aktivitas yang dilakukan ibu tiga anak ini antara lain mengikuti pengajian dengan warga desa setempat seminggu sekali. Momen ini pun dimanfaatkannya untuk mendekati para orangtua murid dan memberi motivasi pada mereka untuk terus mendukung anak-anak mereka bersekolah dan bercita-cita tinggi. Selain itu, ia pun sibuk mengajar murid-muridnya di luar jam pelajaran. Hasilnya, murid-murid Sutimah lulus seratus persen dalam Ujian Nasional. Selain itu, ia juga aktif mendorong anak-anak didiknya untuk mengikuti berbagai lomba dan kejuaraan di bidang olah raga, akademik, maupun seni, baik itu antar sekolah atau antar kecamatan.


Sutimah berharap masyarakat dan sekolah senantiasa bekerja sama untuk memajukan pendidikan di SDN 11 Kubu. Ia juga berharap supaya pemerintah, baik itu pemerintah daerah maupun pemerintah pusat supaya senantiasa memperhatikan pendidikan daerah khusus supaya tak terlalu ketinggalan dengan yang lainnya. ***


Ditulis tahun : 2014
Diterbitkan di Buku Profil Gurdasus Tingkat Nasional 2014 (Kemendikbud)

No comments:

Post a Comment