Profil Gurdasus : Mengabdi pada Kampung Halaman


Juhriah, S.Pd.
Guru Daerah Khusus Provinsi Kalimantan Selatan



Sejak tahun 2003, Juhriah, S.Pd. telah mengajar di SDN Haratai 3 yang terletak di Jalan Kali Paminggir RT01 nomor 046, Desa Sapala, kecamatan Paminggir, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Sebuah sekolah yang terletak di wilayah terpencil, berjarak 30 km dari pusat kecamatan, atau sekitar 75 km dari pusat kabupaten. Diperlukan kapal motor atau speed boat untuk menuju ke lokasi tersebut karena Desa Sapala merupakan daerah perairan yang dikitari oleh banyak sungai. Mata pencaharian penduduk setempat sebagian besar adalah nelayan ataupun peternak.

Awalnya, wanita kelahiran Sapala, 14 oktober 1984 ini mengabdikan diri sebagai guru honorer di sebuah Taman Kanak-kanak. Kemudian ia pindah mengajar di sebuah Madrasah Ibtidaiyah (MI). Karena jam mengajar di MI dilakukan di sore hari, maka pada pagi harinya pun Juhriah mengajar di SDN Haratai 3, Sapala. Kebetulan pada waktu itu SDN Haratai 3 sangat kekurangan guru.

Sekitar tahun 2006, Juhriah mengikuti tes seleksi CPNS. Ternyata ia diterima, sehingga langsung diangkat menjadi PNS dan ditempatkan di SDN SDN Haratai 3. “Dari sinilah saya mencintai profesi saya sebagai seorang guru dan membuat saya lebih sabar menghadapi anak-anak,” ujarnya.

Pada tahun ajaran 2014/2015, jumlah total murid di SDN Haratai 3 sebanyak 128 anak, sedangkan jumlah guru sebanyak 10 orang. Menurut Juhriah, kondisi sarana dan prasarana di SDN Haratai 3 hingga saat ini masih kurang lengkap. Ruang kelasnya masih kurang memadai, media pembelajarannya masih belum lengkap , perpustakaannya pun belum ada bukunya. Di samping itu juga belum memiliki lapangan untuk anak-anak bermain.

Sekitar tahun 2008, Juhriah meningkatkan kualifikasinya dengan melanjutkan pendidikannya ke program S-1 di perguruan tinggi di Sungai Pandan, hingga lulus pada tahun 2013. Sebagai guru daerah khusus, penghasilan Juhriah sebesar 2.658.000 rupiah. Ia merasa bersyukur karena berkecukupan. Meski mengajar di daerah terpencil, ia tak pernah mengeluh. Terlebih karena Juhriah adalah putra daerah di Desa Sapala yang mengabdi untuk kampung halamannya tercinta.

Selama 11 tahun menjadi guru, begitu banyak suka dan duka yang Juhriah rasakan. Ia merasa sangat bahagia ketika melihat anak anak didiknya menjadi lebih pintar dan sukses di masyarakat. “Dukanya, kalau ada keperluan mendadak ke Kabupaten agak susah, karena transportasi tidak selalu ada. Apabila lewat pagi hari, maka taksinya sudah tidak ada,” ceritanya.


Harapan Juhriah pada tokoh masyarakat, supaya senantiasa mendukung setiap program sekolah yang memajukan anak-anak didik. Kepada pemerintah daerah, provinsi, dan pemerintah pusat, Juhriah berharap supaya sarana dan prasarana di daerah khusus lebih diperhatikansehingga menjadi lebih maju dan bisa bersaing dengan daerah perkotaan. “Selain itu, saya juga berharap kalau bisa tunjangan guru di daerah khusus bisa ditambah lagi supaya kesejahteraan para guru bisa meningkat,” imbuhnya.***


Ditulis tahun : 2014
Diterbitkan di Buku Profil Gurdasus Tingkat Nasional 2014 (Kemendikbud)

No comments:

Post a Comment