Taufik Hakim Al
Amini, S.Pd.
Guru Daerah Khusus Provinsi Kalimantan Selatan
Guru Daerah Khusus Provinsi Kalimantan Selatan
Taufik Hakim Al Amini, S.Pd. sampai tak bisa menggambarkan kebahagiaannya saat mendengar ia diundang untuk
menghadiri ajang Pemilihan PTK Berprestasi dan Berdedikasi Nasional 2014 di
Jakarta. Seumur hidupnya, ia sama sekali tak pernah membayangkan akan mendapat
kesempatan bertemu dan melihat langsung Presiden dan Ibu Presiden serta
Mendikbud. Bagi Taufik, ini adalah sebuah berkah paling besar yang pernah ia
dapatkan seumur hidupnya. Ia semakin mensyukuri profesinya yang sebagai guru
daerah khusus. Kini ia merasakan bahwa pengabdiannya benar-benar tak sia-sia.
Pria kelahiran Tabihi, 09 Juni
1980 ini memulai karirnya sebagai guru sejak tahun 2003. Saat itu ia adalah
seorang guru bantu yang ditempatkan di daerah terpencil, yakni di SDN Haratai
3. “Ketika melihat anak-anak di sana, saya sedih sekali karena terlihat sekali
perbedaannya dengan anak sekolah di kampung saya, terutama dari sikap, pakaian,
dan seragam yang mereka kenakan. Pengetahuan mereka juga masih terbelakang.
Dari latar belakang itu tumbuh motivasi dan kecintaan saya terhadap motivasi
guru,” katanya.
SDN Haratai 3 terletak di Desa
Haratai, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan
Selatan. Wilayah yang masuk dalam kategori terpencil ini berada di kawasan
pegunungan Meratus. Masih belum ada listrik maupun sinyal telekomunikasi. Sebagian
besar masyarakat adalah suku Dayak Meratus. Penghasilan utama mereka adalah
petani karet dan juga peladang yang sering berpindah-pindah. Jalan untuk menuju
sekolah dalam keadaan rusak berat karena berupa aspal yang sudah hancur
bercampur dengan tanah pegunungan. “Kalau musim hujan banyak daerah yang rawan
longsor,” ujar Taufik.
Pada tahun ajaran 2014/2015,
jumlah siswa di SDN Haratai 3 sebanyak 33 siswa dengan jumlah guru sebanyak 7
orang. Fasilitas sarana dan prasarana yang ada di SDN Haratai 3 antara lain
ruang belajar, lemari kelas, kursi meja guru dan murid dalam keadaan baik.
Kantor dan kamar kecil hampir rusak berat sehingga perlu segera direhabilitasi.
Buku-buku paket sudah mencukupi, tetapi media pembelajaran masih kurang.
Banyak suka duka yang telah
Taufik rasakan selama menjadi guru di SDN Haratai 3. Antara lain, ia merasa
sangat gembira jika melihat murid-muridnya berpakaian rapi dan mendapat nilai
yang tinggi di sekolah. Namun ia juga akan merasa sangat sedih jika ada
muridnya yang terpaksa harus tinggal kelas. “Ini merupakan kekurangan bagi saya
yang kedepannya harus saya perbaiki,” kata ayah dari satu anak ini.
Harapannya kepada masyarakat
adalah supaya masyarakat semakin menyadari bahwa pendidikan untuk anak itu
penting. Ia pun berharap kepada pemerintah daerah, provinsi, dan pemerintah
pusat supaya lebih memperhatikan sistem penyaluran segala tunjangan yang saat
ini sering mengalami keterlambatan.***
Ditulis tahun : 2014
Diterbitkan di Buku Profil Gurdasus TIngkat Nasional 2014 (Kemendikbud)
No comments:
Post a Comment