Profil Gurdasus : Merenda Pengabdian di Nunukan Selatan


Hasriany Arifin, S.Pd.
Guru Daerah Khusus Provinsi Kalimantan Utara



Sebelum menjadi guru berdedikasi yang mendapat kesempatan bersalaman dengan Presiden, Hasriany Arifin, S.Pd hanyalah seorang penjual kue kecil-kecilan di tanah asalnya, Sulawesi Selatan. Apa daya, sang suami hanyalah seorang kuli bangunan dengan penghasilan yang bahkan belum bisa menutupi kebutuhan sehari-hari rumah tangga dengan tiga orang anak. Maka wanita kelahiran Enrekang, 6 Agustus 1977 ini pun turun tangan membantu perekonomian keluarga tak puas hanya berdiam diri sebagai ibu rumah tangga. Dengan berjualan kue, setidaknya kebutuhan ekonomi keluarga Hasriany dapat tercukupi, meski dalam taraf sederhana.

Hingga pada tahun 2009, Hasriany pun memberanikan diri untuk mendaftar CPNS di Kabupaten Nunukan, yang saat itu masih berada di wilayah Kalimantan Timur. Berbekal ijazah D-2 PGSD, ia ingin mengabdi sebagai guru. Saat pengumuman dikumandangkan, betapa girang hatinya karena ia diterima menjadi PNS dan ditempatkan di SDN 001 Nunukan Selatan. Maka dengan penuh cukacita, rasa optimis,motivasi tinggi, dan menanamkan sejuta harapan, Hasriany dan keluarga pun hijrah ke Nunukan dengan menumpang kapal Pelni.

Awal mengajar, Hasriany diamanahi untuk mengajar kelas III di SDN 001 Nunukan Selatan. Di tahun berikutnya, ia diberi tugas untuk mengajar kelas I. Membayangkan bahwa ia hendak mengajar kelas I sempat membuatnya ragu. Banyak orang mengatakan bahwa mengajar yang paling sulit adalah mengajar anak-anak kelas I. Terlebih anak-anak kelas I di SDN 001 Nunukan Selatan. Pasalnya, hampir sebagian besar dari mereka belum mengenal huruf dan angka ketika masuk ke sekolah. “Banyak dari mereka yang tidak tamat TK. Ditambah lagi dengan latar belakang pekerjaan orangtua mereka yang adalah petani atau buruh TKI yang tidak begitu peduli pada pendidikan anak-anaknya melainkan hanya memikirkan ekonomi keluarga,” keluhnya.

Nunukan merupakan daerah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia, yang sekarang menjadi wilayah Provinsi Kalimantan Utara. Jarak dari kecamatan ke pusat kabupaten adalah sekitar 10 km, yang bisa ditempuh dengan kendaraaan roda dua atau roda empat. Kondisi geografis Nunukan, tempat mengajar Hasriany merupakan dataran rendah di pinggir lautan dengan perkebunan kelapa sawit di sekitarnya. Sebagian masyarakatnya bekerja sebagai buruh TKI di ladang-ladang perkebunan kelapa sawit atau menjadi petani rumput laut.

SDN 001 Nunukan Selatan adalah sebuah SD milik Pemerintah untuk anak-anak Nunukan Selatan yang sebagian besar adalah kalangan ekonomi ke bawah. Pada tahun ajaran 2014/2015, jumlah total siswa mencapai 383 siswa dengan jumlah guru sebanyak 23 orang. Sejauh ini, sarana dan prasarana sekolah sudah mencukupi meski dalam taraf sederhana. Hanya saja, menurut Hasriany, saat ini keberadaan bus sekolah gratis sangat dibutuhkan supaya anak-anak semakin rajin berangkat ke sekolah. Sebagian besar dari mereka diantar oleh orang tuanya jika tidak menumpang pada kendaraan lain yang lewat dan selaju.

Banyak hal positif yang ia peroleh selama menjadi guru, antara lain dapat  mengetahui karakter,sifat, dan kebiasaan anak. Kendati demikian, acapkali Hasriany merasa kesal jika ada orangtua murid yang tidak terima jika anaknya tinggal kelas padahal si anak tersebut memang benar-benar memiliki kemampuan yang kurang.


Harapan Hasriany terhadap masyarakat adalah supaya terjadi adanya kerja sama yang baik dengan pihak Sekolah demi menunjang pembelajaran di sekolah. Ia pun berharap Pemerintah Daerah senantiasa memberikan perhatian dan dukungan yang lebih untuk bakat dan prestasi siswa dengan menggelar semacam lomba seni, karena selama ini hal itu jarang dilakukan. Pada Pemerintah, ia berharap supaya sarana dan prasarana sekolah lebih ditingkatkan, termasuk media dan alat pembelajaran. ***


Ditulis tahun : 2014
Diterbitkan di Buku Profil Gurdasus Tingkat Nasional 2014 (Kemendikbud)

No comments:

Post a Comment