Profil Gurdasus : Bersyukur dalam Keterbatasan


Luail J. Amin, S.Pd.
Guru Daerah Khusus Provinsi Kalimantan Tengah



Pria kelahiran Tanjung, 26 juli 1970 ini telah mengabdi sebagai guru selama 21 tahun. Sangat layak jika akhirnya ia mendapatkan kesempatan untuk menghadiri ajang Pemilihan PTK Berprestasi dan Berdedikasi Nasional 2014 di Jakarta, meski sebelumnya ia sama sekali tak pernah menyangka akan mendapat penghargaan setinggi itu. Jerih payahnya berjibaku mendidik dan membimbing anak-anak di daerah terpencil telah berbuah manis.

Pria beragama Hindu ini dikaruniai tiga anak setelah menikah dengan Gayawati. Kini ia tinggal di Tumbang Puan, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Sebuah wilayah yang sangat terpencil, terletak 65 km dari pusat kecamatan, atau 275 km dari pusat kabupaten. Meski demikian, sarana transportasi bisa menggunakan kendaraan roda dua. Salah satu kendala berada di daerah ini adalah tidak adanya sinyal komunikasi, sehingga seringkali mengalami keterlambatan dalam mendapatkan informasi. Demikian pula listrik yang terbatas.

Luail menamatkan SMA-nya di Palangka Raya pada tahun 1990. Kemudian ia melamar menjadi PNS sebagai guru pada tahun  1993, dan ternyata Luail diterima dan ditempatkan di SDN 01 Tarui Pinang Tarui Pinang, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Baru pada tahun 2010 ia diangkat menjadi kepala sekolah SDN 01 Tarui Pinang.

Pada tahun ajaran 2014/2015, SDN 01 Tarui Pinang memiliki jumlah siswa sebanyak 170 siswa, dengan jumlah guru sebanyak 6 orang. Saran dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah tempat Luail bertugas belum dapat dikatakan sangat memadai. Hanya terdiri dari sebuah gedung sekolah yang dibagi menjadi tiga ruang kelas dan satu ruang guru maupun kepala sekolah. Ujian Nasional selalu diadakan di Kecamatan, sehingga anak-anak pun harus pergi ke Kecamatan ketika hendak mengerjakan ujian.

Meski selama ini bertahan dalam berbagai keterbatasan, Luail masih merasa bersyukur, karena masih ada beberapa sekolah yang lebih memprihatinkan daripada SDN 01 Tarui Pinang, tempatnya bertugas. “Ada dua SD daerah terpencil yang masih bergantung pada SD kami, antara lain SD swasta Rantau Sawang, yang terletak di akhir jalur sungai Mentaya dan Kotawaringin Timur.


Pria yang hobi olah raga ini berharap masyarakat giat menanamkan pengertian bahwa pendidikan anak itu penting. Kepada Pemerintah Daerah, ia juga berharap Pemerintah Daerah senantiasa memberi arahan, dukungan, dan memperhatikan kebutuhan sekolah. Namun yang paling penting adalah memperhatikan nasib guru di daerah terpencil. Kepada pemerintah pusat, Luail berharap agar dapat melihat dan mensosialisasikan kebutuhan sekolah yang sangat diperlukan.***



Ditulis tahun : 2014
Diterbitkan di Buku Profil Gurdasus Tingkat Nasional 2014 (Kemendikbud)




No comments:

Post a Comment