Profil Juara : Belajar Fisika Mudah dengan Simple Projectile Launcher

Muhammad, S.Pd.
Juara I Lomba Kreativitas Guru Tingkat Nasional Kategori SMA Sains


Sudah hampir delapan tahun Muhammad, S.Pd. menjadi guru. Saat ini, lulusan S-1 dari Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI) Bandung ini mengajar di SMAN 1 Banjarsari, Lebak, Banten, Jawa Barat. Ia pernah meraih juara I Olimpiade Sains Nasional Guru di tingkat Provinsi Jawa Barat pada tahun 2011 lalu. Dan kini, pria kelahiran Rangkasbitung, 01 November 1982 ini berhasil mencetak prestasi yang lebih gemilang, yakni menjadi Juara I Lomba Kreativitas Guru Nasional Kategori SMA Sains. Karya tulis yang menjadikannya jawara berjudul A Simple  Projectile Launcher Membantu Siswa Menemukan Hubungan Besaran-Besaran Fisika Pada Gerak Parabola.
Latar belakang Muhammad membuat penelitian tersebut adalah ketika ia menyadari bahwa pembelajaran Fisika khususnya pada materi Analisis Vektor pada Gerak khusus dengan sub materi Gerak Parabola sangat sulit dipahami oleh siswa. Kesulitan ini terjadi diakibatkan minat dan motivasi belajar siswa sangat kurang karena metode pembelajarannya tanpa melalui percobaan. Di sekolah tidak ada alat percobaan khusus untuk gerak parabola. Maka itu, saya mencoba untuk merancang dan membuat alat percobaan itu,” jelasnya.

Alat percobaan yang dibuat oleh Muhammad adalah simple projectile launcher, atau dalam bahasa Indonesia adalah sebuah alat pelontar peluru sederhana. Kesederhanaan alat percobaan ini terlihat dari bahan dan cara pembuatannya yang sangat mudah didapat dan dilakukan. Alat percobaan ini mampu menghasilkan data-data berupa besaran fisika yang berkaitan dengan gerak parabola diantaranya besar kecepatan awal lontaran, besar sudut elevasi lontaran, waktu tempuh benda dan jarak jangkauan. Akan tetapi, belum mampu menghasilkan data tentang ketinggian maksimal lontaran. Dengan menggunakan alat percobaan ini, mayoritas siswa ikut terlibat mengikuti proses pembelajaran. Selain itu juga membantu siswa menemukan hubungan besaran-besaran fisika pada gerak parabola.
Dengan alat yang dirancangnya, ternyata Muhammad melihat hasil yang cukup baik. “Hasil isian angket siswa pada pernyataan ke-9 sampai 15 dengan persentase rata-rata untuk pernyataan positif (YA) sebesar 94,27% dan pernyataan negatif (TIDAK) sebesar 5,73% dan berkategori  BAIK,” katanya. Sedangkan persentase rata-rata untuk temuan pernyataan hubungan antara besaran kecepatan awal dengan waktu tempuh sebesar 58,73%, pernyataan hubungan antara besaran sudut elevasi dan jarak jangkauan sebesar 77,78%, pernyataan hubungan antara besaran waktu tempuh dengan jarak jangkauan sebesar 11,11%, dan pernyataan bahwa besar jarak jangkauan hasil pengukuran mendekati dengan besar jarak jangkauan hasil perhitungan sebesar 15,87%. ***

Ditulis tahun : 2014
Diterbitkan di Majalah Dikdas (Kemendikbud)

No comments:

Post a Comment