Fety Marhayuni, S.Pd.
Juara 1 Guru SD Berprestasi Nasional 2014
Juara 1 Guru SD Berprestasi Nasional 2014
Pengabdiannya selama lebih dari
25 tahun menjadi guru berbuah manis. Sejak awal mula menjadi guru, Fety
Marhayuni, S.Pd telah berkomitmen untuk
mengabdikan diri di dunia pendidikan dan senantiasa berusaha menjadi guru
terbaik supaya menjadi tauladan. Impiannya kini tercapai. Tahun 2014, Fety
dinobatkan sebagai Juara 1 Guru Berprestasi Nasional 2014.
Sejak duduk di bangku SD, Fety
sudah bercita-cita menjadi guru. Ia berkeyakinan bahwa orang yang
mengajarkan ilmu keabaikan kepada orang lain akan mendapatkan derajat yang
tinggi di sisi Tuhan. Namun untuk mewujudkan
cita –citanya, ia harus benar-benar berusaha keras. Terlebih ia dibesarkan oleh orang tua
yang hidup dalam kesederhanaan. “Ayah saya seorang pegawai negeri golongan rendah yang harus menghidupi 4
orang anaknya,” Fety
mengisahkan.
Fety terjun
ke dunia pendidikan sejak tahun 1986, dengan menjadi guru wiyata bakti di SDN
III Selorejo, Wonogiri. Baru pada tahun 1993 ia diangkat menjadi PNS dan
ditempatkan di SDN III Gemawang, Wonogiri. Pada tahun 1999, ia dipindah ke SDN
IV Girimarto, Wonogiri, hingga sekarang. Di SDN IV Girimarto, Fety menjadi wali
kelas V dengan 25 jam mengajar per minggu.
Bagi
Fety, kiatnya menjadi guru adalah dengan berusaha mengabdikan diri secara
maksimal untuk mengantarkan peserta didik meraih prestasi dan bekerja tulus
ikhlas tanpa pamrih. Oleh karena itu, ia banyak belajar dari tokoh idola, Ki
Hajar Dewantara.
Tahun
1990, Fety menikah dengan Saryono, salah seorang staf di kantor Dinas
Pendidikan Kabupaten Wonogiri. Dikaruniai 2 anak, ia merasa bersyukur karena kehidupan
keluarganya sangat harmonis.
Bagaimanapun, harapannya adalah dapat menjadi suri tauladan yang baik bagi anak-anaknya. “Dalam kehidupan sehari-hari, kami berusaha menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan,
mengutamakan musyawarah dalam pemecahan masalah, menanamkan sikap saling
menghormati, jujur, terbuka, disiplin, tanggungjawab, ikhlas, saling membantu serta berbuat sesuai norma, baik
norma agama, hukum dan masyarakat yang berlaku,” tuturnya.
Selama sibuk
dengan aktivitas mengajar, Fety juga selalu berusaha untuk meningkatkan
kemampuan, ketrampilan, dan bakat-bakatnya. Dambaannya adalah ingin menjadi
guru berprestasi yang menjadi teladan di sekolah maupun masyarakat. Oleh karena
itu, ia kerap mengikuti lomba Guru Berprestasi, mulai dari tingkat sekolah,
kecamatan, hingga nasional. Berbagai prestasi dan penghargaan telah diraihnya.
Fety pun
berusaha untuk selalu menjadi guru kaya, yakni dengan cara membangun mental penuh percaya diri, bangga dan senantiasa bergairah
dalam menjalani tugas, mensyukuri nikmat Tuhan, mau mengubah nasibnya sendiri,
menjaga ketenangan jiwa dan berorientasi untuk beribadah kepada Allah, optimis
dalam mengembangkan profesi melalui mengajar yang baik, serta
berusaha menempatkan profesi guru menjadi profesi terhormat diantara profesi
lainnya.
Di samping itu, ia pun giat untuk menumbuhkan memotivasi
murid-muridnya dalam belajar supaya minat baca meningkat. Antara lain dengan
cara mewajibkan peserta didik membaca buku, baik buku
tentang ilmu pengetahuan, maupun buku-buku pengayaan dengan membuat ringkasan materi yang
dibaca peserta didik,
sering mengadakan lomba-lomba di sekolah, memberikan bimbingan untuk mencari informasi penting,
misalnya melalui internet, buku kamus, buku perpustakaan,dan lain-lain, serta menugaskan murid
untuk membuat majalah dinding kelas secara kontinyu.
Sebagai guru, Fety juga berusaha untuk selalu menanamkan
atau membiasakan perilaku yang baik dengan memberi contoh dan tindakan nyata. “Dahulu, ketika saya mengajar di kelas I dan II , murid
saya banyak yang tidak mandi dan terlihat kotor. Agar mereka
membiasakan diri mandi setiap pagi , salah satu cara yang saya lakukan
adalah mengajak dan mengajari anak-anak mandi, gosok gigi, dan keramas bersama- sama setiap hari Jumat. Selanjutnya, untuk
menanamkan pendidikan karakter, pada waktu Sholat Zuhur anak-anak sholat berjamaah ke masjid dekat sekolahan. Setiap pagi, sebelum pelajaran dimulai, anak-anak pun
dibiasakan menyanyikan lagu Indonesia Raya,” tutur Fety.
Selama menjadi guru, Fety pun giat mengajak rekan guru-guru
lainnya untuk bekerja sama memantau keberhasilan murid-murid dan mencari murid
yang memiliki kelebihan-kelebihan, baik itu di bidang akademik maupun
seni/ketrampilan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Harapannya, anak-anak dapat
dibimbing sejak dini supaya bakat mereka menjadi lebih berkembang nantinya.
“Misalnya, untuk kegiatan seni tari satu minggu sekali, sejak
kelas satu para peserta didik saya latih dasar-dasar tari dan bentuk tari yang sederhana, sehingga di
kelas atas para peserta didik sudah siap pentas. Sedangkan dalam kegiatan bercerita, saya
bersama dengan guru yang lain juga membiasakan mereka dengan memberi tugas membaca buku
perpustakaan kemudian merangkum dan menceritakan isinya sesuai dengan kemampuan
mereka agar tumbuh keberaniannya dan percaya diri,” terang Fety.
Fety pun tak segan membuat buku catatan pribadi
murid-muridnya. Yakni sebuah buku yang berisi tentang catatan kelemahan dan
keunggulan yang dimiliki siswa. “Dengan buku ini, kegiatan
pembimbingan bakat peserta didik lebih mudah. Bakat anak dari awal dapat saya ketahui, selanjutnya saya mengarahkan dan
membimbing mereka,”
jelasnya.
Tak pelak, siswa-siswa SDN IV Girimarto pun kerap mendapat
prestasi dan penghargaan di berbagai bidang. Sejak tahun 2002 hingga sekarang,
Fety maupun guru-guru SDN IV Girimarto, sering mengantarkan siswa-siswanya meraih
kejuaraan lomba, baik di bidang akademik, seni, dari tingkat kecamatan hingga
tingkat provinsi. “Bukti kejuaraan yang saya dokumentasikan yaitu prestasi
tingkat kecamatan sebanyak 109 piagam, prestasi
tingkat kabupaten sebanyak 21 buah, dan prestasi di tingkat provinsi sebanyak 3
buah.
Untuk menunjang kinerjanya, pengembangan diri yang pernah Fety
lakukan adalah dengan mengikuti pelatihan di bidang seni tari, ICT/computer, orientasi
program video atau TV KKG Bermutu. Fety berharap, di era globalisasi ini ia mampu
menjadi guru profesional yang mempunyai kemampuan teknis edukatif, mempunyai
kepribadian yang dapat diandalkan sebagai panutan bagi siswa-siswanya, keluarga, maupun masyarakat dan mampu mempersiapkan SDM yang
berkualitas dalam menghadapi era global serta tetap semangat dan tulus ikhlas
menjalankan tugas/kewajiban.
Ke depan, ia berencana untuk terus meningkatkan
kinerja, belajar ICT lebih mendalam, memperbaiki kegiatan pembelajaran agar
maksimal, meningkatkan kemampuan dengan menempuh pendidikan yang lebih tinggi,
mengembangkan potensi peserta didik sesuai minat dan bakat, dan membuat
karya inovatif untuk meningkatkan pembelajaran. ***
Ditulis tahun : 2014
Diterbitkan di Majalah Dikdas dan Guru (Kemendikbud)
No comments:
Post a Comment