Profil Juara : Sahabat Pemantik Belajar Siswa


Siti Sa’ariah Kamila, M.Pd.
Juara 3 Guru SMP Berprestasi Nasional 2014

Sebagai seorang yang lahir di tengah lingkungan keluarga yang sebagian besar menjadi guru, wanita kelahiran Bandung, 9 Desember 1970 ini pun juga termotivasi untuk menanamkan cita-citanya, hendak menjadi seorang guru. “Kakek saya berjuang di jaman Belanda dengan menjadi guru. Ibu saya juga seorang pendidik. Dengan demikian, menjadi guru bagi saya merupakan pilihan luar biasa. Saya meyakini belajar dan mengajar dalam hal keilmuan merupakan amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir sampai kita masuk liang lahat,” kata Mila, demikian ia akrab dipanggil. Tak heran jika ibu adalah sosok figur paling berpengaruh bagi Mila dalam merintis karirnya sebagai guru.
Meneruskan kuliah di IKIP Bandung Jurusan FMIPA Biologi tahun 1994 dan lulus tahun 1997. Mila langsung melanjutkan pendidikannya ke jenjang S-2 FMIPA Bio SL pada tahun 1997 hingga 1999.
Mila mengawali karirnya pada tahun 1993 menjadi CPNS melalui ikatan dinas dari D-3 FMIPA ITB. Ia ditugaskan untuk mengajar di SMP Negeri 1 Paseh, di daerah Majalaya, Bandung. Saat itu, gaji pertama yang diperolehnya hanya sebesar 83 ribu rupiah. Namun setelah Mila menikah, ia memutuskan untuk mengikuti suami dan pindah mengajar untuk mendekati lokasi tempat tinggalnya. “Tapi kenangan indah selama saya mengajar di SMP Negeri 1 Paseh tidak akan hilang selamanya. Siswa yang pernah saya ajar dulu masih banyak yang suka menelepon saya, demikian pula dengan rekan-rekan guru lainnya, masih saling bersilaturahmi,” cerita Mila. Maka sejak tahun 1997, Mila pun mengajar di SMP Negeri 1 Margahayu, Bandung, Jawa Barat.

Sebagai seorang guru IPA, Mila selalu berusaha untuk menyesuaikan metode mengajarnya dengan kemampuan siswa. Kendati demikian, ia pun senantiasa mencari inovasi-inovasi pembelajaran yang menarik supaya minat siswa untuk belajar meningkat. Tak segan ia pun mengajak siswa-siswanya untuk melakukan outdoor activity selama pembelajaran. Dan menurut Mila, kegiatan ini justru lebih mengasyikkan dan membuat siswa semakin antusias dalam belajar, karena mereka langsung mengamati dan terlibat dengan alam. Namun Mila pun menyadari bahwa ia tak boleh sekadar berpuas diri dengan kemampuan yangtelah dimilikinya. Oleh karena itu, demi meningkatkan kualitas dan kompetensinya, guru yang terkenal gesit ini pun rajin mengikuti berbagai pelatihan dan pengembangan guru.
Selama 17 tahun menjadi guru di SMP Negeri 1 Margahayu, Mila pun selalu berusaha menanamkan sikap kooperatif, sinergis, dan saling menghargai dan menghormati dengan rekan-rekan guru lainnya, termasuk kepala sekolah. Bahkan dengan para orang tua siswa pun Mila senantiasa berusaha terbuka dalam komunikasi ataupun berdiskusi tentang hasil belajar yang telah dicapai siswa. Bagi Mila, hal yang paling membuatnya bahagia adalah ketika mengetahui siswa telah berhasil menjadi orang sukses dalam masyarakat. “Bagaimanapun, salah satu fungsi guru dalam adalah memanusiakan manusia,” tutur Mila.

SMPN 1 Margahayu
SMPN 1 Margahayu pertama kali didirikan pada tahun 1987 atas prakarsa masyarakat bersama Keluarga Besar Pangkalan TNI AU Lanud Sulaiman Bandung dengan nama awal SMP YKM (Yayasan Kebahagiaan Murid), cabang Kotamadya Bandung. Tahun 1957 berubah status menjadi Sekolah Negeri dengan nama SMP Negeri 8 Bandung. Baru pada 1 April 1998 mengalami perubahan nama menjadi SLTPN 1 Margahayu, dan sejak Januari 2004 berganti nama menjadi SMP Negeri 1 Margahayu.
SMP Negeri 1 Margahayu berdiri di atas tanah seluas 14.375 M2, terletak di Jalan Terusan Kopo Nomor 397 Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung. Sekolah ini berdampingan dengan perumahan Angkatan Udara dan termasuk berada di daerah industri yang masih dikelilingi oleh persawahan.

Saat ini, SMPN 1 Margahayu dikepalai oleh Drs. H. Tono Sumartono, M.Si. Pada tahun ajaran 2014/2015, jumlah total siswa di SMPN 1 Margahayu adalah sebanyak 930 orang. Sedangkan jumlah guru sebanyak 68 orang. Sarana dan prasarana sekolah yang sempat menjadi RSBI ini pun sudah cukup lengkap dan memadai antara lain memiliki 31 ruang kelas dengan kondisi yang cukup baik, perpustakaan, 2 laboratorium IPA, ruang ketrampilan, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, ruang PTD, ruang multimedia, ruang kesenian, serta ruang aula serbaguna. Terdapat pula lapangan olahraga untuk voli, basket, tenis lapangan, badminton, dan futsal.

SMPN 1 Margahayu merupakan sekolah yang menerapkan pendidikan karakter sebelum Kurikulum 2013 digulirkan.Dengan adanya Kurikulum 2013 yang menjadi standar acuan saat ini, SMPN 1 Margahayu sangat menyambut baik sistem Kurikulum 2013 dalam pembelajaran. “Kurikulum ini banyak menempa kami pada guru untuk lebih membimbing peserta didik ke arah yang lebih komprehensif,” kata Mila.

Dari sisi kualitas, SMPN 1 Margahayu telah berhasil membuktikan keberhasilannya hingga tak lagi diragukan. Berbagai prestasi telah didulang, antara lain pernah menyabet juara 1 dalam lomba siswa berprestasi hingga tingkat provinsi pada tahun 2005/2006, juara 1 guru berprestasi tingkat kabupaten pada tahun 2005/2006, juara 1 lomba siswa berprestasi tingkat kabupaten pada tahun 2006/2007, juara 1 lomba mengarang tingkat provinsi pada tahun 2006/2007, juara 1 lomba karya tulis guru tingkat provinsi tahun 2006/2007, juara 2 lomba pidato bahasa Inggris tingkat provinsi tahun 2006/2007, juara 1 lomba inovasi pembelajaran tingkat nasional paa tahun 2006/2007, juara 1 tingkat kabupaten dalam lomba Rampak Sekar, melukis, vocal group, dan bulutangkis pada tahun 2005/2006, juara 1 lomba PMR tingkat provinsi tahun 2006/2007, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Langganan Prestasi
Selama berkiprah menjadi guru, berbagai prestasi telah Mila raih. Antara lain menjadi Juara 2 dalam ajang internasional Teacher Contest yang diselenggarakan JICA JAPAN IMSTEP pada tahun 2002, menjadi Juara 1 Lomba Inovasi Pembelajaran tingkat nasional tahun 2006, menjadi Juara 2 Lomba KTI Tahun Internasional Planet Bumi yang diselenggarakan oleh LAPAN tahun 2008, menjadi Juara 1 Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran tingkat nasional tahun 2009, Juara 1 Lomba  KORPRI tingkat provinsi tahun 2012, Peringkat I PNS Berprestasi tingkat kabupaten tahun 2014, dan menjadi Juara 3 Guru Berprestasi tingkat nasional tahun 2014.
Ia pun menerima beragam penghargaan, antara lain penghargaan Polisi Kehormatan tahun 2008 yang diberikan oleh Polisi Parahyangan, penghargaan Inovasi dan kreativitas thun 2009 yang diberikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, penghargaan Inovator Pembelajaran tahun 2008 yang diberikan oleh Bupati Bandung, penghargaan sebagai penggerak Program RSBI sehingga Sekolah meraih Peringkat Sekolah Bertaraf Internasional terbaik se Indonesia pada Monev 2011 oleh Kepala SMPN 1 Margahayu Bandung, penghargaan sebagai penggerak Program Adiwiyata Provinsi sehingga Sekolah meraih Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat tahun 2011 oleh Kepala SMPN 1 Margahayu Bandung, penghargaan sebagai Penggerak Program Adiwiyata Nasional sehingga Sekolah meraih Penghargaan dari Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2012 oleh Kepala SMPN 1 Margahayu Bandung, penghargaan sebagai Guru Model International Lesson Study tahun 2012 oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Jawa Barat, dan penghargaan sebagai penggerak Pembangunan (Sabilulungan Award) pada tahun 2013 oleh Bupati Bandung.
Berbagai organisasi yang diikutinya pun menempa pribadi Mila menjadi sosok dengan kualitas dan pengalaman. Antara lain menjadi sekretaris dalam organisasi Adiwiyata Nasional tahun 2010, menjadi Ketua Delegasi SMPN 1 Margahayu dalam organisasi International Student Service Centre (ISSC) tahun 2011, menjadi Perwakilan IPA dalam TPK Jawa Barat tahun 2012, menjadi Ketua Mapel IPA dalam TPK Kabupaten Bandung tahun 2012, menjadi ketua dalam MGMP IPA Kab. Bandung tahun 2013, menjadi sekretaris dalam Leader’s Reading Challenge Kabupaten Bandung(LRCKB) tahun 2014, dan lain sebagainya.
Kini Mila kian menyadari bahwa menjadi guru adalah takdir hidupnya yang paling indah. Menjalani rutinitas sebagai guru sekaligus sebagai ibu rumah tangga membuatnya merasa benar-benar menikmati indahnya hidup. Wanita yang menikah dengan Gunawan Pramono yang seorang konsultan, dan telah dikaruniai seorang putra ini setiap harinya berangkat ke sekolah setiap pukul 7 pagi hingga 2 siang dengan menggunakan sepeda motornya. Jarak sekolah dari rumahnya tak terlalu jauh, hanya sekitar 7 km. Mila pun aktif mengembangkan potensi diri di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Optimis Menang
Awal mula Mila mengikuti seleksi guru berprestasi adalah melalui kepala sekolahnya, yang kemudian memintanya untuk mendaftarkan diri. Ia pun mempersiapkan diri, baik fisik maupun mental, untuk mengikuti tahapan-tahapan seleksi yang cukup panjang. Di tingkat Kabupaten Bandung Mila lulus dan melaju ke tingkat Provinsi Jawa Barat. Kembali lulus, akhirnya Mila pun sampai ke tingkat Nasional. Meski demikian, ia tak menyangka akan dapat masuk dalam jajaran juara nasional, yakni menyandang gelar juara 3 Guru Berprestasi Tingkat Nasional. Sebuah pencapaian yang sangat membanggakan dan mengharumkan nama sekolah, Kabupaten Bandung, maupun Provinsi Jawa Barat.
Salah satu yang menjadikan wanita penggemar lalapan dan sambal ini meraih gelar juara adalah karya tulis dan presentasi yang dibawakannya, yakni mengenai implementasi problem based learning berbasih Ecoschool untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Biologi di SMP. Usai mengikuti ajang pemilihan PTK Berprestasi 2014, Mila berkesempatan menunaikan ibadah haji bersama keluarganya.

Rencana mendatang yang ingin segera diwujudkannya antara lain meneruskan studinya ke jenjang S-3, mengembangkan strategi dan metode pembelajaran yang berbasis lingkungan untuk memulihkan keseimbangan alam, dan membentuk komunitas pendidik yang berwawasan lingkungan global. “Harapan saya adalah menjadi insan kamil dalam hal mendidik secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik ke arah yang lebih baik seiring perjalanan waktu,” tuturnya. ***

Ditulis tahun : 2014
Diterbitkan di Majalah Dikdas dan Guru (Kemendikbud)

No comments:

Post a Comment