Profil Gurdasus : Sempat Dua Kali Tak Lulus Sertifikasi


Impo Usat, S.Pd.
Guru Daerah Khusus Provinsi Kalimantan Timur



Impo Usat, S.Pd lahir di Apokayam, 06 agustus 1957. Setelah tamat dari SD Mata Ubaan pada tahun 1972, ia melanjutkan pendidikannya di SMP Melak hingga lulus pada tahun 1976. Impo yang sudah sejak kecil bercita-cita menjadi guru pun memutuskan untuk meniti pendidikannya di SPG Melak, dan lulus pada tahun 1979. Tahun 1981 Impo mengabdikan diri di SDN 2 Rukun Damai sebagai guru honorer. Dan tahun 1983 ia diangkat menjadi PNS dan ditempatkan di SDN 10 Rukun Damai, hingga sekarang. Impo merasa senang dan bangga karena saat itu ia langsung diangkat sebagai PNS tanpa harus mengikuti berbagai proses seleksi seperti sekarang.

SDN 10 Rukun Damai terletak di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Sebuah daerah yang sangat terpencil, dimana sarana komunikasi sangat susah didapatkan. Sinyal telekomunikasi menjadi barang langka. Untuk menuju ke pusat kabupaten harus menempuh jarak sepanjang 20 km dengan medan yang sulit dan sangat menantang. “Di perjalanan darat bisa menggunakan kendaraan bermotor tapi harus menempuh gunung yang tinggi sekali. Kemudian melewati sungai dan harus menggunakan speedboat,” kata Impo. Tak pelak, untuk pergi ke kota saja Impo harus mengeluarkan biaya perjalanan sekitar Rp.150.000,-. 

Pada tahun ajaran 2014/2015, jumlah siswa di SDN 10 Rukun Damai sebanyak 93 siswa, sedangkan jumlah guru hanya 6 orang, yang terdiri dari 4 guru PNS dan 2 guru tidak tetap. Jumlah guru yang sedemikian sedikit ini tentu berefek pada kurang maksimalnya pembelajaran, karena seorang guru harus dituntut untuk dapat mengajar beberapa mata pelajaran. Sarana dan prasarana yang dimiliki SDN 10 Rukun Damai pun masih jauh dari memadai. Sekolah masih sangat membutuhkan buku-buku paket pelajaran maupun alat peraga demi menunjang pembelajaran yang selama ini berlangsung ala kadarnya.

Salah satu duka yang dialami pria pehobi bulutangkis ini selama menjadi guru adalah ketika ia mengikuti sertifikasi atau PLPG sebanyak dua kali namun tidak lulus. Ia berharap pemerintah dapat memperhatikan dan mempertimbangkannya, mengingat ia telah mengabdi selama lebih dari 30 tahun di daerah terpencil.


Impo berharap masyarakat senantiasa berpartisipasi untuk memajukan pendidikan di SDN 10 Rukun Damai, dan pemerintah pun lebih memprioritaskan kebutuhan sekolah dan pendidik di daerah-daerah terpencil. ***


Ditulis tahun : 2014
Diterbitkan di Buku Profil Gurdasus Tingkat Nasional 2014 (Kemendikbud)

No comments:

Post a Comment